Jokowi bantu 800 bingkisan korban gempa Palu
2 Oktober 2018 17:36 WIB
Personel TNI mengangkut bantuan ke KRI Dr.Soeharso melalui Pelabuhan Benoa, Bali, Selasa (2/10/2018). Ribuan bantuan berupa makanan, pakaian, tenda dan sejumlah perlengkapan lainnya dari berbagi organisasi, perorangan dan perusahaan di Bali dikirim menggunakan kapal untuk korban bencana gempa dan Tsunami di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah. ANTARA FOTO/Wira Suryantala/hp.
Palu, Sulteng (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo memberikan bantuan 800 paket kepada pengungsi korban gempa Palu di lokasi Perumnas Bala Roa, Kelurahan Balaroa, Kecamatan Palu Barat, Kota Palu, Sulawesi Tengah.
"Kami berterima kasih telah diberikan bantuan bingkisan sembako, masyarakat di sini memang sangat butuh bantuan," ujar Lurah Balaroa, Rahmansyah usai pemberian sembako oleh perwakilan staf kepresidenan di lokasi pengungsian, Selasa.
Dirinya menyebutkan bantuan tersebut sesuai dengan jumlah Kepala Keluarga (KK) sebanyak 800 orang yang terdata di kelurahannya. Bantuan tersebut sangat membantu warga setempat di saat krisis pangan seperti saat ini sekalipun belum mencukupi seluruh kebutuhan warga,
Korban gempa saat ini telah mendirikan lokasi pengungsian berpindah lokasi dari tempat kejadian setelah melalui pertemuan bersama warga korban gempa yang selamat sekaligus memudahkan proses mendapatkan bantuan.
Pemberian sembako berisi gula, beras, minyak goreng, teh, kopi dan susu tersebut dikawal personil TNI AD dari Korem 132 Tadolako ke lokasi pengungsian agar berjalan aman, mengingat tingginya atensi masyarakat akan pemenuhan pangan yang terus berkurang.
Lokasi pengungsian tersebut kini mulai dipenuhi pengungsi lain dari kelurahan Donggala Kodi dan Desa Danggun sehingga jumlahnya semakin bertambah. Kendati demikian kedatangan para pengungsi tidak bisa ditahan karena ini adalah faktor kemanusiaan.
Perwakilan Korem 132 Tadulako, Mayor Agus usai menerima dan menyerahkan kepada perwakilan warga mengatakan, bantuan bingkisan sembako yang diberikan Presiden Joko Widodo adalah bentuk perhatiannya kepada masyarakat.
"Patut disyukuri bahwa bingkisan yang diberikan bapak presiden adalah wujud kepeduliannya kepada rakyat, meskipun tidak banyak tetapi bisa sedikit mengurangi beban kebutuhan hidup pascabencana," katanya.
Salah satu pengungsi, Rahmah (25) mengatakan dengan pemberian bingkisan sembako tersebut telah terbantu, tetapi tidak bisa menutupi sepenuhnya kebutuhan rumah tangganya.
"Terima kasih pak Presiden mau membantu kami di sini yang dilanda kesusahan kasihan, tapi yang penting bagi kami agar diperhatikan pemerintah, dan harapan kami semua ini cepat berakhir," ucapnya berharap
Di lokasi pengungsian juga terlihat sudah terbangun dapur umum serta rumah sakit lapangan yang dibangun TNI AD bersama Tagana dan BPBD setempat untuk memberikan pelayanan bagi para pengungsi akan kebutuhannya. Hanya saja masih kebutuhan stok pangan dinilai masih kurang karena ada ribuan orang pengungsi disana.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo telah melakukan kunjungan ke Balaroa merupakan salah satu titik lokasi gempa. Presiden menekankan agar pemerintah dan TNI Polri segera mengatasi persoalan ini agar masyarakat tidak menderita serta memulihkan kondisi di Palu dan lokasi sekitar pascagempa 28 September 2018.
Rencananya, Jokowi kembali akan melakukan kunjungan kedua ke Sulteng di beberapa titik lokasi pascagempa pada Rabu (3/10) untuk melihat langsung apakah masyarakat terdampak gempa sudah ditangani dengan baik atau tidak termasuk melihat kondisi terakhir dan stabilitas keamanan serta perekonomian di Sulteng.
Baca juga: Pertamina kirim 400.000 liter BBM ke Palu
Baca juga: Pemerintah tanggung biaya rekonstruksi daerah terdampak gempa
"Kami berterima kasih telah diberikan bantuan bingkisan sembako, masyarakat di sini memang sangat butuh bantuan," ujar Lurah Balaroa, Rahmansyah usai pemberian sembako oleh perwakilan staf kepresidenan di lokasi pengungsian, Selasa.
Dirinya menyebutkan bantuan tersebut sesuai dengan jumlah Kepala Keluarga (KK) sebanyak 800 orang yang terdata di kelurahannya. Bantuan tersebut sangat membantu warga setempat di saat krisis pangan seperti saat ini sekalipun belum mencukupi seluruh kebutuhan warga,
Korban gempa saat ini telah mendirikan lokasi pengungsian berpindah lokasi dari tempat kejadian setelah melalui pertemuan bersama warga korban gempa yang selamat sekaligus memudahkan proses mendapatkan bantuan.
Pemberian sembako berisi gula, beras, minyak goreng, teh, kopi dan susu tersebut dikawal personil TNI AD dari Korem 132 Tadolako ke lokasi pengungsian agar berjalan aman, mengingat tingginya atensi masyarakat akan pemenuhan pangan yang terus berkurang.
Lokasi pengungsian tersebut kini mulai dipenuhi pengungsi lain dari kelurahan Donggala Kodi dan Desa Danggun sehingga jumlahnya semakin bertambah. Kendati demikian kedatangan para pengungsi tidak bisa ditahan karena ini adalah faktor kemanusiaan.
Perwakilan Korem 132 Tadulako, Mayor Agus usai menerima dan menyerahkan kepada perwakilan warga mengatakan, bantuan bingkisan sembako yang diberikan Presiden Joko Widodo adalah bentuk perhatiannya kepada masyarakat.
"Patut disyukuri bahwa bingkisan yang diberikan bapak presiden adalah wujud kepeduliannya kepada rakyat, meskipun tidak banyak tetapi bisa sedikit mengurangi beban kebutuhan hidup pascabencana," katanya.
Salah satu pengungsi, Rahmah (25) mengatakan dengan pemberian bingkisan sembako tersebut telah terbantu, tetapi tidak bisa menutupi sepenuhnya kebutuhan rumah tangganya.
"Terima kasih pak Presiden mau membantu kami di sini yang dilanda kesusahan kasihan, tapi yang penting bagi kami agar diperhatikan pemerintah, dan harapan kami semua ini cepat berakhir," ucapnya berharap
Di lokasi pengungsian juga terlihat sudah terbangun dapur umum serta rumah sakit lapangan yang dibangun TNI AD bersama Tagana dan BPBD setempat untuk memberikan pelayanan bagi para pengungsi akan kebutuhannya. Hanya saja masih kebutuhan stok pangan dinilai masih kurang karena ada ribuan orang pengungsi disana.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo telah melakukan kunjungan ke Balaroa merupakan salah satu titik lokasi gempa. Presiden menekankan agar pemerintah dan TNI Polri segera mengatasi persoalan ini agar masyarakat tidak menderita serta memulihkan kondisi di Palu dan lokasi sekitar pascagempa 28 September 2018.
Rencananya, Jokowi kembali akan melakukan kunjungan kedua ke Sulteng di beberapa titik lokasi pascagempa pada Rabu (3/10) untuk melihat langsung apakah masyarakat terdampak gempa sudah ditangani dengan baik atau tidak termasuk melihat kondisi terakhir dan stabilitas keamanan serta perekonomian di Sulteng.
Baca juga: Pertamina kirim 400.000 liter BBM ke Palu
Baca juga: Pemerintah tanggung biaya rekonstruksi daerah terdampak gempa
Pewarta: M Darwin Fatir
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2018
Tags: