Rusia akan terus bombardir Idlib, Suriah, jika diperlukan
15 September 2018 15:24 WIB
Presiden Iran Hassan Rouhani, Presiden Turki Tayyip Erdogan dan Presiden Rusia Vladimir Putin berfoto bersama saat ketiganya mengadakan pertemuan di Ankara, Turki, Rabu (4/4/2018). (Bozoglu/Pool via Reuters)
Moskow (ANTARA News) - Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov pada Jumat mengatakan bahwa Moskow akan terus membombardir kelompok ekstrem di Provinsi Idlib, Suriah, selama masih diperlukan, kata kantor berita Interfax.
Di sisi lain, ia juga menegaskan akan membuka jalur kemanusiaan bagi warga, yang hendak melindungi diri dari perang.
Lavrov, yang menyampaikan hal tersebut saat berkunjung ke Berlin, mengatakan bahwa angkatan udara Rusia akan menyerang sarana pembuatan senjata milik kelompok teroris segera setelah tempatnya dipastikan, demikian Reuters melaporkan.
Rencana Rusia dan pemerintah Suriah menggelar serangan besar ke Idlib mendapat tentangan dari berbagai negara, terutama Turki, yang berbatasan langsung dengan provinsi itu.
Baca juga: Rusia: Suriah punya hak kejar pemberontak keluar Idlib
Pemerintah Ankara mengkhawatirkan serangan gabungan Suriah, Rusia dan Iran membuat jutaan penduduk Idlib lari ke Turki, yang sudah menampung 3,5 juta pengungsi dari Suriah.
Editor: GM Nur Lintang Muhammad/Boyke Soekapdjo
Di sisi lain, ia juga menegaskan akan membuka jalur kemanusiaan bagi warga, yang hendak melindungi diri dari perang.
Lavrov, yang menyampaikan hal tersebut saat berkunjung ke Berlin, mengatakan bahwa angkatan udara Rusia akan menyerang sarana pembuatan senjata milik kelompok teroris segera setelah tempatnya dipastikan, demikian Reuters melaporkan.
Rencana Rusia dan pemerintah Suriah menggelar serangan besar ke Idlib mendapat tentangan dari berbagai negara, terutama Turki, yang berbatasan langsung dengan provinsi itu.
Baca juga: Rusia: Suriah punya hak kejar pemberontak keluar Idlib
Pemerintah Ankara mengkhawatirkan serangan gabungan Suriah, Rusia dan Iran membuat jutaan penduduk Idlib lari ke Turki, yang sudah menampung 3,5 juta pengungsi dari Suriah.
Editor: GM Nur Lintang Muhammad/Boyke Soekapdjo
Pewarta: Antara
Editor: Mohamad Anthoni
Copyright © ANTARA 2018
Tags: