Sana'a (ANTARA News) - Sejumlah media dan analis Arab, Kamis (23/8), menilai bahwa pernyataan Presiden AS, George W Bush, sehari sebelumnya tentang kinerja PM Irak, Nouri Maliki, mengisyaratkan penarikan pasukan negeri adidaya itu makin dekat. Sehari sebelumnya Bush menyatakan putus asa atas kinerja pemerintahan Maliki yang tidak mampu melakukan perubahan. Namun, dalam waktu yang sama, ia menyatakan hanya rakyat Irak yang dapat memutuskan mengganti Maliki. "AS adalah pemain utama di lapangan yang berperan meningkatkan krisis berkepanjangan di Irak. Sekarang makin nampak bahwa negara itu tidak mampu mengurangi permasalahan di Irak," tulis harian Al-Bayan. Dalam tajuknya, harian terkemuka Uni Emirat Arab (UAE) itu menggarisbawahi pernyataan Bush tersebut sebagai upaya untuk mencari kambing hitam. "Pernyataannya memang benar, tapi maksudnya salah", katanya. Sementara itu, analis politik Arab, Prof. Athwan Abdul Bari menilai pernyataannya sebagai stimulan bagi kalangan oposisi Irak dan gerakan perlawanan untuk terus menentang Maliki dan meningkatkan tuntutannya. "Pernyataan ini juga isyarat jelas gagalnya pendudukan Irak dan makin menegaskan kekalahan Bush. Di lain pihak gerakan perlawanan makin bersemangat karena merasa kemenangan telah di ambang pintu," tegasnya. Pendapat senada dikemukakan harian Al-Watan, Qatar dalam tajuknya. "Pernyataan Bush mengisyaratkan tekanan kuat publik AS sehingga sekaranglah saat yang tepat untuk melakukan program penarikan pasukan dari Irak," tulisnya. Harian Al-Watan, Saudi, dalam tajuknya berjudul "Siapa Yang Menghukum Bush" menggarisbawahi bahwa rakyat AS akan segera menjatuhkan hukuman pada pemimpinnya sebab hanya 27 persen saja rakyat negeri adidaya itu yang mendukung kebijakannya di Irak. (*)