Canberra (ANTARA News) - Bob Elmer adalah orang Australia pertama yang bertemu dengan 18 awak kapal layar tiang tinggi, KRI Arung Samudera, yang berhasil selamat dari hadangan cuaca buruk dalam pelayaran mereka dari Cairns ke Brisbane, Kamis pagi. Elmer seperti dikutip jaringan pemberitaan ABC mengatakan ia bertemu para prajurit TNI AL itu dalam keadaan basah kuyub dan semuanya mengenakan rompi penyelamat di pinggir jalan Pantai Rainbow dekat Gympie, Queensland selatan, sekitar Pukul 07.30 pagi waktu setempat. "Orang-orang ini melambai ke arah saya di jalan itu," kata Elmer, salah seorang warga setempat. Seorang warga lainnya, Dean Hayes, mengatakan kapal sepanjang 34,9 meter itu tampak mengalami kerusakan kecil dan satu layarnya koyak. Polisi setempat telah menutup pantai itu untuk keamanan kapal dan petugas karantina Australia telah pula menemui para kru sebelum menginspeksi kapal yang berlayar ke Australia untuk memenuhi undangan pemerintah setempat ikut memeriahkan penyelenggaraan KTT APEC di Sydney, September mendatang. KRI Arung Samudera yang mengalami musibah dalam pelayaran dari Cairns ke Brisbane dan kemudian ke Sydney itu diizinkan petugas kepolisian setempat untuk melanjutkan pelayaran saat cuaca membaik. Sebelumnya, Atase Pertahanan RI di KBRI Canberra, Marsma TNI Kuswantoro, mengatakan seluruh acara seni budaya yang telah disiapkan bersama dengan kehadiran KRI Arung Samudera di Sydney tetap dipertahankan kendati terjadi musibah terhadap kapal layar tiang tinggi buatan Selandia Baru itu. "Rencana acara masih tetap dan belum ada perubahan. Hanya saja semuanya tergantung pada apakah kapal kita itu tetap bisa ke Sydney mengingat adanya cuaca buruk," katanya. Menurut Kuswantoro, serangkaian acara pertunjukan seni budaya Indonesia telah disiapkan selama KRI Arung Samudera berada di Sydney untuk ikut memeriahkan penyelenggaraan KTT APEC (Kerjasama Ekonomi Asia Pasifik). "Kalau cuaca baik, kapal kita dijadwalkan tiba di Sydney pada 2 September. Namun kalau cuaca buruk, mungkin kedatangan mereka bisa setelah 2 September," kata Kuswantoro. Menyinggung tentang musibah yang menimpa kapal layar tiang tinggi milik TNI AL itu, ia menjelaskan KRI Arung Samudera sebenarnya "hanya merapat" ke pantai. "Para awak kapal tidak berani ke tengah karena cuaca yang buruk. Jadi, merapatnya kapal tidak pada tempat yang selayaknya," kata Kuswantoro. Atase Laut KBRI Canberra, Kolonel Laut Eden Gunawan, sudah menuju Brisbane karena KRI Arung Samudera dijadwalkan tiba di ibukota Queensland tersebut pada 24 atau 25 Agustus 2007, katanya. Kapal latih TNI AL itu dilaporkan "kandas" di perairan Wideba Queensland, Kamis dinihari sekitar pukul 03.15 waktu setempat. Sesaat sebelum bertolak ke Brisbane, Kolonel Laut Eden Gunawan kepada ANTARA mengatakan KRI Arung Samudera masih mampu melanjutkan pelayarannya ke Brisbane setelah diperbaiki. "Kondisi ke-18 awak kapal kita itu baik-baik saja. Setelah ada sedikit perbaikan di kapal, mereka akan melanjutkan pelayaran ke Brisbane besok atau lusa," katanya. Musibah kandasnya KRI Arung Samudra terjadi dalam pelayaran kapal tiang tinggi itu dari Cairns ke Brisbane, katanya. Sementara itu, juru bicara KBRI Canberra, Dino Kusnadi, mengatakan semangat seluruh awak KRI Arung Samudera tetap tinggi di tengah kondisi sulit yang mereka alami. Kandasya kapal itu, kata Dino, disebabkan oleh cuaca buruk yang melanda wilayah itu belakangan ini. "Sejak 48 jam terakhir kawasan pantai Queensand diterjang ombak tinggi, hujan dan angin kencang," katanya. Kapal latih TNI AL itu dijadwalkan tiba di Sydney pada 2 September dan bergabung dengan enam kapal layar tiang tinggi Australia untuk meramaikan KTT APEC di kota itu. Sebelum mengarungi lautan Queensland, kapal ini telah tiba di Darwin, Northern Territory (NT) pada 25 Juli dan, jika cuaca baik, dijadwalkan tiba di Brisbane pada 24 Agustus dan Sydney (2 September). Seperti rute pergi, pada rute pulang dari Sydney ke Tanah Air, KRI Arung Samudera juga akan melalui Brisbane-Cairns dan Darwin. Sebelum adanya musibah ini, rencana pelayaran pulang KRI Arung Samudera adalah tiba di Brisbane pada 17 September, Cairns (3 Oktober), dan Darwin (23 Oktober). Selain KRI "Arung Samudera", enam kapal layar tiang tinggi yang juga memeriahkan penyelenggaraan KTT APEC di Sydney itu adalah "James Craig" (Australian Heritage Fleet), "One and All" (Australia Selatan), "Bounty" (New South Wales), "Replika HM Bark Endeavour" (ANMM), "Young Endeavour" (AL Australia), dan "Windward Bound" (Tasmania). Forum kerja sama ekonomi yang dibentuk tahun 1989 itu kini beranggotakan Indonesia, Australia, AS, Brunei, Kanada, Chile, RRC, Hongkong, Taiwan, Jepang, Korea Selatan, Malaysia, Meksiko, Selandia Baru, Papua Nugini, Peru, Filipina, Rusia, Singapura, Thailand, dan Vietnam itu. (*)