Jakarta (ANTARA News) - Bank internasional yang berbasis di London, HSBC, membuka kantor cabang untuk unit syariahnya, HSBC Amanah Syariah di Indonesia, atau yang pertama di Asia Pasifik, setelah sebelumnya hanya merupakan office chanelling. "Pembukaan tersebut untuk mendukung kinerja sektor ritel bank kami di Indonesia," kata Kepala HSBC Amanah Syariah, Mahmoud Abushamma di Jakarta, Senin. Menurut dia, dengan pembukaan tersebut diharapkan mampu meraih target nasabah sebesar 10 ribu untuk Amanah Syariah. Ia menambahkan, target 10 ribu tersebut dapat diraih karena riset yang dilakukan mereka menunjukkan perbankan syariah dapat mengalihkan 50 persen nasabah bank konvensional bila hasil investasi di perbankan syariah kompetitif. Dia juga menyatakan, riset HSBC menunjukkan sekitar 40 persen nasabah perbankan non syariah tertarik dengan layanan bank syariah. "Dengan potensi tersebut saya optimis pembukaan kantor cabang pertama ini mampu mencapai target tersebut," katanya. Selain itu dia mengatakan, pembukaan kantor cabang tersebut ditujukan untuk memperbaiki komposisi antara ritel, korporasi, sindikasi, menjadi seimbang. Menurut dia, potensi ritel di Indonesia sangat besar, yang terlihat dari penjualan reksadana syariah yang diluncurkan beberapa waktu lalu, yang dalam tujuh hari mampu mendapatkan kapitalisasi aset sebesar Rp150 miliar. "Ini berarti potensi yang belum tergarap masih sangat banyak," katanya. Pada kesempatan itu, Mahmoud mengatakan, pihaknya menargetkan sindikasi baru perbankan asing hingga akhir tahun antara 50-70 juta dolar AS untuk pembiayaan proyek-proyek di Indonesia, baik korporasi, maupun infrastruktur. "Sejak 2004 sampai sekarang, total sindikasi kami telah mencapai 722 juta dolar AS, diantaranya dua sindikasi murabahah untuk PT Pertamina dengan total 322 juta dolar AS pada 2004 dan 200 juta dolar AS pada 2006," katanya. Selain itu, tambahnya, ada pula sindikasi untuk PT Krakatau Steel dengan nilai 50 juta dolar AS pada 2007 ini.(*)