Jakarta, (ANTARA News) - Sebanyak 35 Badan Usaha Milik Negara bersinergi untuk meningkatkan rasio elektrifikasi nasional dengan membantu biaya penyambungan listrik bagi rumah tangga tidak mampu di wilayah Jawa Barat bagian selatan dan Banten.

Sinergi ini ditandai dengan penandatanganan kerja sama "Program Sinergi BUMN Sambung Listrik Gratis Bagi Rumah Tangga Tidak Mampu" antara PT PLN (Persero) dengan 34 BUMN lainnya di Kantor Kementerian BUMN Jakarta, Selasa.

BUMN yang terlibat dalam program ini yaitu PLN, Telkom, BRI, Pertamina, Bank Mandiri, BNI, Angkasa Pura II, Pelindo III, BTN, Pupuk Indonesia, Wijaya Karya, PT PP, PGN, Waskita Karya, Pegadaian, PTPN III, Antam, Jasa Marga, Jasa Raharja, Taspen, Airnav, Askrindo, Jasindo, ASDP Indonesia, Perum Bulog, Jamkrindo, Biofarma, Semen Indonesia, Hutama Karya, Kereta Api Indonesia, Dahana, Perhutani, Pindad, Pos Indonesia dan Jiwasraya.

Penandatanganan tersebut disaksikan langsung oleh Menteri BUMN Rini Soemarno dan Menteri ESDM Ignasius Jonan.

"Saya menemukan banyak rumah yang sudah ada listrik, tapi ‘nebeng’ ambil listrik dari rumah tetangganya, kemudian bayar per bulan. Ternyata mereka tidak mampu bayar sambungan listriknya," kata Menteri Rini.

Rini mengungkapkan banyak rumah yang belum tersambung listrik, sehingga masih memakai lampu teplok dan harus mengeluarkan biaya hingga Rp40 ribu per bulan untuk membeli minyak tanah.

Alasan sebagian besar warga tidak menyambungkan listrik secara resmi melalui PLN disebabkan relatif mahalnya biaya instalasi dan penyambungan listrik yang berkisar Rp900 ribu hingga Rp1,1 juta.

Senada dengan itu, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan mengatakan ada 2,4 juta rumah tangga di seluruh Indonesia yang belum memasang listrik.

Program sambung listrik ini diharapkan dapat membantu rumah tangga yang tidak mampu tersebut.

"Memang ini perlu untuk saudara-saudara kita mendapat bantuan. Kalau bulanan saya yakin mampu, tapi biaya pasang listriknya yang berat," kata Jonan.

Melalui program sambung listrik ini, PLN memberi potongan harga 50 persen untuk biaya instalasi penyambungan listrik, dan sisa biaya akan dibayarkan oleh sinergi BUMN yang turut terlibat.

Dalam mewujudkan program tersebut, BUMN berupaya menjamin penyambungan listrik bagi masyarakat tidak mampu dengan biaya penyambungan yang didanai dari dana program BUMN Hadir Untuk Negeri. Dana ini bersifat sponsorship dan bukan berasal dari dana Corporate Social Responsibility (CSR).

Program ini dilaksanakan berdasarkan Surat Kementerian BUMN No. S-114/S.MBU/07/2018, tanggal 13 Juli 2018, perihal Program Elektrifikasi Jawa Barat Bagian Selatan dan Banten, di mana BUMN diminta untuk berkontribusi melistriki wilayah masing-masing berdasarkan penetapan dari Kementerian BUMN.

Program ini ditargetkan mampu menembus hingga 103 ribu rumah tangga pada 28 Oktober 2018, dengan perkiraan biaya yang dibutuhkan mencapai Rp56,9 miliar.

Jumlah masyarakat kurang mampu yang dipilih untuk mendapatkan listrik tersebut ditetapkan berdasarkan data Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K).
Baca juga: Rini resmikan infrastruktur listrik di NTT
Baca juga: Menteri BUMN kaget tiang listrik menyatu dengan pondasi rumah