Lima kapal roro di bengkalis masih layak operasi
8 Juli 2018 10:54 WIB
Ilustrasi - Pemudik arus balik kendaraan sepeda motor antri memasuki kapal Roro di Pelabuhan Bakauheni Lampung Selatan, Lampung, Minggu (2/7/2017). (ANTARA FOTO/Ardiansyah)
Bengkalis (ANTARA News) - Sebanyak lima kapal Roll on Roll off (Roro) di Bengkalis, Provinsi Riau masih layak dioperasikan dalam melayani pengguna jasa penyeberangan.
"Kelima kapal Roro yang ada saat ini masih layak untuk dioperasikan secara manajemen dan sudah dilakukan pengujian oleh Biro Klasifikasi Indonesia (BKI) dari Batam," ujar Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Bengkalis Joko Edi Imhar melalui Kabid Pelayaran Zul Asri, Minggu.
Dijelaskannya untuk hasil pengecekan terhadap kelayakan dari BKI, baik dokumen, lambung kapal, Ram door, perlatan keselamatan dan fasilitas vital lainnya sudah ada di terima oleh pengelola kapal, Dishub hanya sebatas melakukan pengecekan terhadap keabsahan kelayakan beroperasi tersebut.
Dikatakannya sebagai penanggung jawab dalam pengelolaan di pelabuhan penyeberangan Bengkalis tetap mengutamakan keselamatan terhadap sarana dan prasarana yang ada dan melakukan koordinasi dengan instansi Kesyahbandaran dan Ororitas Pelabuhan (KSOP) yang memilki kewenangan dalam pengawasan dan penegakan hukum di bidang keselamatan dan keamanan pelayaran.
"Kita tidak menginginkan kejadian dibeberapa daerah terjadi di rute penyeberangan ini, apa lagi sudah ada keluar instruksi dari Menteri Perhubungan RI untuk melakukan pengawasan serta pengecekan keselamatan aktivitas pelayaran di wilayah masing-masing," kata Zul Asri.
Namun ada juga beberapa fasilitas yang harus dibenahi dan pihaknya sudah menginstruksikan kepada lima armada kapal tersebut untuk segera melakukan perbaikan terhadap sarana dan prasarana tersebut.
"Seperti toilet dan AC yang sering dikeluhkan penumpang sudah kita minta kepada pihak kapal untuk segera melakukan perbaikan dan juga ruangan untuk menyusui bayi dan ruangan untuk sholat," kata Zul Asri.
Ditambahkannya juga oleh mantan Kabag Humas Setwan DPRD Bengkalis ini dari lima armada, empat kapal beroperasi setiap harinya melayani arus penyeberangan, sedangkan satu kapal lagi tidak beroperasi sesuai jadwal yang telah ditentukan.
"Lima kapal yang ada KMP Bahari Nusantara, KMP Mutiara Pertiwi, KMP Swarna Putri, KMP Mulia Nusantara, dan KMP Permata Lestasi, kalau terjadi lonjakan arus kendaraan seluruh kapal yang ada diopersikan," ujarnya.
"Kelima kapal Roro yang ada saat ini masih layak untuk dioperasikan secara manajemen dan sudah dilakukan pengujian oleh Biro Klasifikasi Indonesia (BKI) dari Batam," ujar Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Bengkalis Joko Edi Imhar melalui Kabid Pelayaran Zul Asri, Minggu.
Dijelaskannya untuk hasil pengecekan terhadap kelayakan dari BKI, baik dokumen, lambung kapal, Ram door, perlatan keselamatan dan fasilitas vital lainnya sudah ada di terima oleh pengelola kapal, Dishub hanya sebatas melakukan pengecekan terhadap keabsahan kelayakan beroperasi tersebut.
Dikatakannya sebagai penanggung jawab dalam pengelolaan di pelabuhan penyeberangan Bengkalis tetap mengutamakan keselamatan terhadap sarana dan prasarana yang ada dan melakukan koordinasi dengan instansi Kesyahbandaran dan Ororitas Pelabuhan (KSOP) yang memilki kewenangan dalam pengawasan dan penegakan hukum di bidang keselamatan dan keamanan pelayaran.
"Kita tidak menginginkan kejadian dibeberapa daerah terjadi di rute penyeberangan ini, apa lagi sudah ada keluar instruksi dari Menteri Perhubungan RI untuk melakukan pengawasan serta pengecekan keselamatan aktivitas pelayaran di wilayah masing-masing," kata Zul Asri.
Namun ada juga beberapa fasilitas yang harus dibenahi dan pihaknya sudah menginstruksikan kepada lima armada kapal tersebut untuk segera melakukan perbaikan terhadap sarana dan prasarana tersebut.
"Seperti toilet dan AC yang sering dikeluhkan penumpang sudah kita minta kepada pihak kapal untuk segera melakukan perbaikan dan juga ruangan untuk menyusui bayi dan ruangan untuk sholat," kata Zul Asri.
Ditambahkannya juga oleh mantan Kabag Humas Setwan DPRD Bengkalis ini dari lima armada, empat kapal beroperasi setiap harinya melayani arus penyeberangan, sedangkan satu kapal lagi tidak beroperasi sesuai jadwal yang telah ditentukan.
"Lima kapal yang ada KMP Bahari Nusantara, KMP Mutiara Pertiwi, KMP Swarna Putri, KMP Mulia Nusantara, dan KMP Permata Lestasi, kalau terjadi lonjakan arus kendaraan seluruh kapal yang ada diopersikan," ujarnya.
Pewarta: Abdul Razak dan Alfisnardo
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2018
Tags: