Arus Balik
DKI minta pendatang baru Jakarta harus berketrampilan
11 Juni 2018 00:50 WIB
Petugas Suku Dinas Sosial Jakarta Pusat melakukan razia Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) di kawasan Menteng, Jakarta. (ANTARA FOTO/Reno Esnir)
Jakarta (ANTARA News) - Kepala Dinas Sosial (Dinsos) DKI Jakarta Masrokhan mengatakan agar tidak menjadi Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) jalanan, pendatang baru yang ingin datang ke Jakarta harus memastikan dirinya memiliki keterampilan yang dibutuhkan dan tempat tinggal yang jelas.
"Jakarta sebagai ibukota negara terbuka bagi siapapun yang ingin mengadu nasib. Namun kami mengimbau jika ingin ke kota ini harus dipersiapkan agar tidak luntang-lantung. Jangan sampai jadi PMKS jalanan," katanya di Jakarta, Minggu.
Dia melanjutkan, pendatang baru yang datang ke Jakarta harus memastikan dirinya mempunyai kriteria seperti keterampilan yang dibutuhkan, pekerjaan yang jelas, dan tempat tinggal di Jakarta agar kehidupan mereka ada yang menjamin.
Tanpa itu, pihaknya khawatir mereka akan hidup telantar di Jakarta.
Kondisi itu tentu merugikan para perantau, niat awal ingin mendapat kehidupan yang lebih baik, namun karena tidak memiliki persiapan akhirnya akan menyusahkan dirinya.
"Jika luntang-lantung di Jakarta, menggelandang di Jakarta karena telantar, sudah jadi tugas kami untuk melakukan penjangkauan. Karena mereka sudah menjadi PMKS jalanan. Terus mereka akan kami bawa ke panti," jelasnya.
Menurut Masrohan pendatang juga harus mempunyai keluarga atau saudara atau kenalan yg menjamin bisa tinggal sementara sebelum mendapatakan pekerjaan dan penghasilan yang memadai agar bisa mandiri.
Dalam melakukan penjangkauan, pihaknya mengerahkan 425 orang Petugas P3S Dinas Sosial DKI Jakarta di lima wilayah kota administrasi.
Pihaknya juga bekerja sama dengan Satpol PP dan Dinas Perhubungan dalam melakukan penjangkauan PMKS jalanan.
"Jika sudah terjangkau oleh petugas kami, PMKS itu akan dibawa ke Panti Sosial Bina Insan (PSBI) Bangun Daya 1 dan 2 yang ada di Kedoya, Jakarta Barat dan Cipayung, Jakarta Timur. Mereka akan diberikan pembinaan beberapa bulan agar tidak kembali ke jalanan," ujarnya.
Ia menyebutkan tanpa persiapan matang untuk mengadu nasib ke Jakarta, maka lebih baik bekerja untuk membangun di daerah masing-masing, karena pemerintah pusat telah menyalurkan banyak bantuan bagi daerah.
Bantuan yang diberikan oleh pemerintah pusat itu dapat meringankan warga daerah dan membuat kehidupan yang lebih baik.
Pemerintah Pusat telah banyak menyalurkan bantuan bagi warga miskin seperti Bantuan Pangan Non Tunai dan Program Keluarga Harapan.
Infrastruktur di daerah juga sedang gencar dibangun oleh Pemerintah Pusat untuk mendorong perekonomian warga daerah. Sehingga warga daerah lebih terjamin kesejahteraannya, tambahnya.
Baca juga: Pendatang baru di DKI harus lapor ke RT/RW
"Jakarta sebagai ibukota negara terbuka bagi siapapun yang ingin mengadu nasib. Namun kami mengimbau jika ingin ke kota ini harus dipersiapkan agar tidak luntang-lantung. Jangan sampai jadi PMKS jalanan," katanya di Jakarta, Minggu.
Dia melanjutkan, pendatang baru yang datang ke Jakarta harus memastikan dirinya mempunyai kriteria seperti keterampilan yang dibutuhkan, pekerjaan yang jelas, dan tempat tinggal di Jakarta agar kehidupan mereka ada yang menjamin.
Tanpa itu, pihaknya khawatir mereka akan hidup telantar di Jakarta.
Kondisi itu tentu merugikan para perantau, niat awal ingin mendapat kehidupan yang lebih baik, namun karena tidak memiliki persiapan akhirnya akan menyusahkan dirinya.
"Jika luntang-lantung di Jakarta, menggelandang di Jakarta karena telantar, sudah jadi tugas kami untuk melakukan penjangkauan. Karena mereka sudah menjadi PMKS jalanan. Terus mereka akan kami bawa ke panti," jelasnya.
Menurut Masrohan pendatang juga harus mempunyai keluarga atau saudara atau kenalan yg menjamin bisa tinggal sementara sebelum mendapatakan pekerjaan dan penghasilan yang memadai agar bisa mandiri.
Dalam melakukan penjangkauan, pihaknya mengerahkan 425 orang Petugas P3S Dinas Sosial DKI Jakarta di lima wilayah kota administrasi.
Pihaknya juga bekerja sama dengan Satpol PP dan Dinas Perhubungan dalam melakukan penjangkauan PMKS jalanan.
"Jika sudah terjangkau oleh petugas kami, PMKS itu akan dibawa ke Panti Sosial Bina Insan (PSBI) Bangun Daya 1 dan 2 yang ada di Kedoya, Jakarta Barat dan Cipayung, Jakarta Timur. Mereka akan diberikan pembinaan beberapa bulan agar tidak kembali ke jalanan," ujarnya.
Ia menyebutkan tanpa persiapan matang untuk mengadu nasib ke Jakarta, maka lebih baik bekerja untuk membangun di daerah masing-masing, karena pemerintah pusat telah menyalurkan banyak bantuan bagi daerah.
Bantuan yang diberikan oleh pemerintah pusat itu dapat meringankan warga daerah dan membuat kehidupan yang lebih baik.
Pemerintah Pusat telah banyak menyalurkan bantuan bagi warga miskin seperti Bantuan Pangan Non Tunai dan Program Keluarga Harapan.
Infrastruktur di daerah juga sedang gencar dibangun oleh Pemerintah Pusat untuk mendorong perekonomian warga daerah. Sehingga warga daerah lebih terjamin kesejahteraannya, tambahnya.
Baca juga: Pendatang baru di DKI harus lapor ke RT/RW
Pewarta: Aubrey Kandelila Fanani
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2018
Tags: