PDIP uji psikotes bacaleg secara online
4 Juni 2018 13:23 WIB
Kader dan simpatisan Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan saat mengikuti Apel Siaga PDI Perjuangan Setia Megawati, Setia NKRI di Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah, Jumat (11/5/2018). Apel yang diikuti sekitar 70 ribu kader PDI Perjuangan Jawa Tengah tersebut untuk kesiapan menghadapi pesta demokrasi Pemilihan Kepala Daerah 2018, Pemilihan Legislatif 2019, dan Pemilihan Presiden 2019. (ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha)
Jakarta (ANTARA News) - Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan mengadakan tes tertulis dan psikotes secara online, dalam rangka seleksi bakal calon legislatif secara serentak di beberapa daerah, termasuk daerah pemilihan DKI Jakarta, baik untuk DPR maupun DPRD, yang diselenggarakan di Kantor DPP PDI Perjuangan, Jalan Diponegoro 58, Jakarta Pusat, Senin.
"Setelah tercatat sebagai partai yang konsisten menjalankan manajemen mutu kepartaian melaui ISO 9001:2015 yang pertama di ASEAN, PDI Perjuangan kembali mengambil langkah terobosan dengan seleksi bakal caleg melalui tes dan psikotes secara onliine dengan aplikasi terapan yang dirancang khusus bekerja sama dengan para psikolog handal," kata Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto, dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta.
Seleksi pada Senin ini dilakukan secara serentak di Papua Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, Gorontalo, dan DKI Jakarta, dan Sulawesi Barat.
"Semua secara online. Bahkan gotong royong pun dilakukan secara online," kata Hasto.
Dengan cara online, peserta wajib membawa laptop, dan mengikuti psikotes. Sehingga dari aspek efisiensi diperoleh tahapan kemajuan yang baik.
"Seharusnya 6 jam kalau dengan cara normal, kalau cara online ini hanya 3,5 jam," tuturnya.
Psikotes ini, kata Hasto, untuk melihat aspek ideologi Pancasila, kepribadian, kepemimpinan, kemampuan menyelesaikan masalah serta daya juang. Hasil psikotes dan tes tertulis online tersebut kemudian dipakai untuk seleksi bakal calon.
Mereka yang lolos, lanjut dia, akan mengikuti pembekalan caleg dimana para caleg akan diuji lagi kemampuannya di dalam menjalankan fungsi legislasi, anggaran, pengawasan dan representasi.
"Atas arahan Ibu Megawati Soekarnoputri, yang kami cari adalah sosok pemimpin untuk rakyat. Kami mencari putra putri bangsa yang kokoh membela dan mampu membumikan Pancasila, memiliki kesadaran kerakyatan yang kuat, cakap di bidangnya, akrab dengan iptek dan teknologi, serta mampu menggelorakan rasa cinta kepada tanah air, dan bertekad untuk mewujudkan Indonesia yang berdaulat, berdikari dan berkebudayaan," papar Hasto.
Menurut dia, dengan cara online ini, menunjukkan partainya terus melakukan perbaikan, khususnya dalam manajemen partai.
"Ini juga menunjukkan bagaimana PDI Perjuangan terus melakukan perbaikan-perbaikan dalam manajemen partainya dengan memanfaatkan sistem informasi. Kemudian juga berbagai aplikasi-aplikasi terapan, yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas dari anggota dewan itu sendiri," ujarnya.
Rekrutmen dan seleksi bakal caleg dilakukan sebagai tanggung jawab sejarah PDI Perjuangan agar semangat kepeloporan Indonesia di antara persaingan antar bangsa dapat terus dilakukan sebagaimana terjadi pada tahun 1955.
Baca juga: PDIP Surabaya wajibkan caleg sebarkan brosur Gus Ipul-Mbak Puti
"Setelah tercatat sebagai partai yang konsisten menjalankan manajemen mutu kepartaian melaui ISO 9001:2015 yang pertama di ASEAN, PDI Perjuangan kembali mengambil langkah terobosan dengan seleksi bakal caleg melalui tes dan psikotes secara onliine dengan aplikasi terapan yang dirancang khusus bekerja sama dengan para psikolog handal," kata Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto, dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta.
Seleksi pada Senin ini dilakukan secara serentak di Papua Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, Gorontalo, dan DKI Jakarta, dan Sulawesi Barat.
"Semua secara online. Bahkan gotong royong pun dilakukan secara online," kata Hasto.
Dengan cara online, peserta wajib membawa laptop, dan mengikuti psikotes. Sehingga dari aspek efisiensi diperoleh tahapan kemajuan yang baik.
"Seharusnya 6 jam kalau dengan cara normal, kalau cara online ini hanya 3,5 jam," tuturnya.
Psikotes ini, kata Hasto, untuk melihat aspek ideologi Pancasila, kepribadian, kepemimpinan, kemampuan menyelesaikan masalah serta daya juang. Hasil psikotes dan tes tertulis online tersebut kemudian dipakai untuk seleksi bakal calon.
Mereka yang lolos, lanjut dia, akan mengikuti pembekalan caleg dimana para caleg akan diuji lagi kemampuannya di dalam menjalankan fungsi legislasi, anggaran, pengawasan dan representasi.
"Atas arahan Ibu Megawati Soekarnoputri, yang kami cari adalah sosok pemimpin untuk rakyat. Kami mencari putra putri bangsa yang kokoh membela dan mampu membumikan Pancasila, memiliki kesadaran kerakyatan yang kuat, cakap di bidangnya, akrab dengan iptek dan teknologi, serta mampu menggelorakan rasa cinta kepada tanah air, dan bertekad untuk mewujudkan Indonesia yang berdaulat, berdikari dan berkebudayaan," papar Hasto.
Menurut dia, dengan cara online ini, menunjukkan partainya terus melakukan perbaikan, khususnya dalam manajemen partai.
"Ini juga menunjukkan bagaimana PDI Perjuangan terus melakukan perbaikan-perbaikan dalam manajemen partainya dengan memanfaatkan sistem informasi. Kemudian juga berbagai aplikasi-aplikasi terapan, yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas dari anggota dewan itu sendiri," ujarnya.
Rekrutmen dan seleksi bakal caleg dilakukan sebagai tanggung jawab sejarah PDI Perjuangan agar semangat kepeloporan Indonesia di antara persaingan antar bangsa dapat terus dilakukan sebagaimana terjadi pada tahun 1955.
Baca juga: PDIP Surabaya wajibkan caleg sebarkan brosur Gus Ipul-Mbak Puti
Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Monalisa
Copyright © ANTARA 2018
Tags: