Menhan ingatkan pentingnya kalibrasi ulang keamanan kawasan
2 Juni 2018 22:03 WIB
Dokumentasi Foto kolase Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu menjawab pertanyaan saat wawancara khusus dengan LKBN Antara di kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta, Jumat (18/5/2018). Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu menjelaskan pentingnnya penerapan program bela negara sebagai salah satu cara untuk menghindarkan diri dari tindakan terorisme dan radikalisme. (ANTARA /Aprillio Akbar) (antara)
Jakarta (ANTARA News) - Menteri Pertahanan Republik Indonesia, Ryamizard Ryacudu mengingatkan pentingnya mengkalibrasi ulang tatanan arsitektur keamanan kawasan Indo Pasifik saat menghadiri forum Shangri-la dialogue 2018 di Singapura, Sabtu.
Menhan Ryamizard dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Sabtu, menyebutkan, klaribrasi ulang tatanan arsitektur keamanan kawasan Indo-Pasifik perlu direalisasikan agar dapat menavigasi setiap ancaman dan tantangan di kawasan dengan tepat dan benar serta proposional.
"HaI ini kita Iakukan tidak Iain adaiah demi menunjukkan para pemimpin negara di beiahan dunia manapun yaitu untuk menjamin keamanan bagi warganya yang pada giIirannya dapat mewujudkan kesejahteraan kita bersama," jelas Menhan dalam pidatonya.
Ryamizard mengatakan, kalibrasi arsitektur keamanan Indonesia-Pasifik dapat dengan mulai memberikan pemahaman bahwa tindakan teror bukanlah dilakukan oleh agama Islam tapi mengatasnamakan Islam.
"Untuk haI tersebut agar negara-negara yang berpenduduk Islam dapat memberikan pencerahan meIaIui masjid-masjid, teIevisi, radio dan media sosiai tentang ancaman teror yang menakutkan yang membawa IsIam sebagai Iatar beiakang dan yang pasti mereka tidak masuk surga," jelas Menhan dalam pidatonya.
Kemudian, lanjut dia, mencari informasi tentang kegiatan dan nama nama dan alamat orang-orang yang teriibat gerakan terorisme seperti ISIS berikut foto fotonya yang saat ini berada di Irak, Syria, Afganistan.
"Melakukan identifikasi siapa-siapa yang negara ASEAN yang pernah bersama-sama kelompok terorisme dan kemudian menginformasikan apakah kembali ke negara asal untuk di berjuang kembali ke negara asal dan dapat ditangkap. (sebarkan foto-fotonya)," jelas Ryamizard.
Selain itu, mulai telusuri dan mencari tahu darimana aliran dana para teroris tersebut.
"Sebarkan alamat mereka yang tergabung kerjasama intelejen di kawasan dan tutup jaringan mereka termasuk jaringan media sosial," tegas Menhan.
Saya mempunyai keyakinan bahwa dengan niat yang baik dan pikiran jernih serta dilaksanakan sebaik-baiknya maka permasalahan yang ada pasti dapat diselesaikan secara bersama, kata purnawirawan Jenderal bintang empat ini.
Diketahui, Shangri-la dialogue Singapura 2018 merupakan forum setingkat Menteri yang dijadwalkan akan berlangsung mulai tanggal 1-3 Juni 2018.
Pada kesempatan tersebut Menhan juga melakukan pertemuan dengan Menteri Pertahanan AS James Mattis, Menteri Pertahanan Singapura Eng Hen, Menteri Pertahanan New Zealand Ron Mark.
Menhan Ryamizard dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Sabtu, menyebutkan, klaribrasi ulang tatanan arsitektur keamanan kawasan Indo-Pasifik perlu direalisasikan agar dapat menavigasi setiap ancaman dan tantangan di kawasan dengan tepat dan benar serta proposional.
"HaI ini kita Iakukan tidak Iain adaiah demi menunjukkan para pemimpin negara di beiahan dunia manapun yaitu untuk menjamin keamanan bagi warganya yang pada giIirannya dapat mewujudkan kesejahteraan kita bersama," jelas Menhan dalam pidatonya.
Ryamizard mengatakan, kalibrasi arsitektur keamanan Indonesia-Pasifik dapat dengan mulai memberikan pemahaman bahwa tindakan teror bukanlah dilakukan oleh agama Islam tapi mengatasnamakan Islam.
"Untuk haI tersebut agar negara-negara yang berpenduduk Islam dapat memberikan pencerahan meIaIui masjid-masjid, teIevisi, radio dan media sosiai tentang ancaman teror yang menakutkan yang membawa IsIam sebagai Iatar beiakang dan yang pasti mereka tidak masuk surga," jelas Menhan dalam pidatonya.
Kemudian, lanjut dia, mencari informasi tentang kegiatan dan nama nama dan alamat orang-orang yang teriibat gerakan terorisme seperti ISIS berikut foto fotonya yang saat ini berada di Irak, Syria, Afganistan.
"Melakukan identifikasi siapa-siapa yang negara ASEAN yang pernah bersama-sama kelompok terorisme dan kemudian menginformasikan apakah kembali ke negara asal untuk di berjuang kembali ke negara asal dan dapat ditangkap. (sebarkan foto-fotonya)," jelas Ryamizard.
Selain itu, mulai telusuri dan mencari tahu darimana aliran dana para teroris tersebut.
"Sebarkan alamat mereka yang tergabung kerjasama intelejen di kawasan dan tutup jaringan mereka termasuk jaringan media sosial," tegas Menhan.
Saya mempunyai keyakinan bahwa dengan niat yang baik dan pikiran jernih serta dilaksanakan sebaik-baiknya maka permasalahan yang ada pasti dapat diselesaikan secara bersama, kata purnawirawan Jenderal bintang empat ini.
Diketahui, Shangri-la dialogue Singapura 2018 merupakan forum setingkat Menteri yang dijadwalkan akan berlangsung mulai tanggal 1-3 Juni 2018.
Pada kesempatan tersebut Menhan juga melakukan pertemuan dengan Menteri Pertahanan AS James Mattis, Menteri Pertahanan Singapura Eng Hen, Menteri Pertahanan New Zealand Ron Mark.
Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018
Tags: