Jakarta (ANTARA News) - Ketua Indonesia Asian Games 2018 Organizing Committee (Inasgoc), Erick Tohir, memastikan pengamanan ajang Asian Games 2018 diperketat pasca-serangkaian teror bom yang terjadi di Tanah Air.

"Pasti ada tambahan khusus, secara rinci kepala Kepolisian Indonesia dan panglima TNI bisa saling membagikan (hasil). Tentu karena ini rahasia, tidak bisa kami bagi (hasil rapat)," kata dia, di Kantor Presiden Jakarta, Senin, setelah rapat terbatas yang dipimpin Presiden Jokowi terkait persiapan Asian Games 2018.

Panitia Pelaksana Asian Games XVIII/2018 juga telah berkoordinasi dengan TNI dan Kepolisian Indonesia, dan mereka semua sepakat sangat serius mendukung kesuksesan Asian Games 2018.

Tohir yang berlatar bisnis itu menambahkan, berdasarkan koordinasi dengan kepala Kepolisian Indonesia juga telah dialokasikan penambahan personel pengamanan di empat kota yang menjadi venue utama Asian Games 2018.

"Sudah dialokasikan kepala Kepolisian Indonesia sendiri di empat kota. Kita tahu jumlah TNI dan Kepolisian Indonesia hampir 900.000 personel. Itu merupakan nomor dua terbesar di dunia. Dengan kekuatan luar biasa saya rasa Insya Allah dengan kerja sama semua pihak dan masyarakat yg terpenting kita bisa menjaga keamanan untuk Asian Games," katanya.

Dalam rapat terbatas itu, Jokowi ingin memastikan kondisi keamanan di Tanah Air terkendali menjelang pelaksanaan Asian Games 2018 yang pada 18 Agustus 2018.

Dalam rapat terbatas dengan topik Perkembangan Persiapan Asian Games XVIII/2018, dia ingin agar peserta Asian Games 2018 yakin Indonesia aman.

"Secara khusus saya minta laporan nanti mengenai kesiapan pengamanan. Kita ingin negara-negara peserta Asian Games meyakini bahwa Indonesia aman untuk dikunjungi dan kondisi keamanan sepenuhnya terkendali," katanya.