Rabat (ANTARA News) - Dua wartawan Maroko ditahan setelah menyiarkan apa yang disebut sumber-sumber pengadilan sebagai informasi rahasia mengenai rencana Al-Qaeda melancarkan serangan-serangan di negara Afrika Utara tersebut, demikian dilaporkan media, Kamis. Abderrahim Ariri, pemimpin mingguan Al-Watan, dan wartawan Mustapha Hurmat Allah dituduh mempublikasikan informasi sangat rahasia yang berasal dari badan keamanan. Al-Watan menyatakan, Al-Qaeda berencana mengirim 12 orang untuk melakukan serangan-serangan di Maroko dan di tempat lain lagi di Afrika Utara. Ke-12 orang itu terdiri dari empat warga Pakistan dan delapan orang Arab. Laporan itu berusaha menjelaskan mengapa Maroko menaikkan tingkat siaga anti-terorisme belum lama ini. Sebuah pengadilan Casablanca meluncurkan sebuah penyelidikan untuk mengetahui siapa yang membocorkan informasi itu kepada wartawan. Kedua wartawan tersebut, yang ditangkap Selasa, bisa menghadapi hukuman penjara 15 tahun penjara jika terbukti bersalah, lapor kantor berita Jerman DPA.(*)