Jakarta (ANTARA News) - Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik meminta masyarakat Indonesia untuk tetap menganggap Candi Borobudur di Magelang, Jawa Tengah, sebagai keajaiban dunia. Pernyataan tersebut dikemukakan oleh Jero Wacik kepada wartawan saat ditemui di Pekan Produk Budaya Indonesia 2007 di Jakarta, Rabu. "Saya minta masyarakat Indonesia termasuk saya sendiri tetap menganggap Borobudur sebagai keajaiban dunia karena itu punya kesejarahan dan kompleksitas arsitektur yang luar biasa serta tetap menjadi warisan dunia atau world heritage oleh UNESCO," katanya. Menurut Jero Wacik, UNESCO juga telah menyatakan untuk tidak mengakui tujuh keajaiban baru versi jajak pendapat. "Saya menyebutnya 7 wonders sms, jadi orang polling, kalau sistemnya polling maka mana yang terkenal dan banyak dikunjungi orang yang akan di sms, bukan penilaian sejarah atau arsitekturnya," ujarnya. Oleh karena itu, lanjut dia, masyarakat Indonesia harus tetap bangga dengan Borobudur. Jero Wacik juga menekankan bahwa sudah menjadi tugas masyarakat Indonesia untuk memperkenalkan Borobudur ke seluruh dunia pada umumnya dan seluruh Indonesia pada khususnya. "Saya yakin belum semua masyarakat Indonesia ke Borobudur, mari kita kunjungi Borobudur, kalau orang Indonesia saja belum ke Borobudur apalagi orang asing yang masih sedikit juga," katanya. Sekalipun mengakui bahwa Candi Borobudur kurang dikenal masyarakat dunia, namun Jero Wacik menolak anggapan bahwa hal itu terjadi akibat kegagalan pemerintah mempromosikan situs peninggalan wangsa Syailendra itu. "Ya mungkin kurang tapi Borobudur terus kita promosikan, tidak hanya Borobudur, semua tempat wisata di negeri ini kita promosikan, seperti Danau Toba, Samosir, Toraja, dan Prambanan," tegasnya. Tujuh keajaiban dunia yang baru, yang diumumkan, Minggu (8/7) adalah Taj Mahal (India), reruntuhan Petra (Yordania), Tembok Besar (Cina), reruntuhan Machu Picchu (Peru), reruntuhan Chichen Itza (Meksiko), Koloseum (Roma), dan Patung Kristus Sang Penebus (Brasil).(*)