Kota Gaza (ANTARA News) - Wartawan BBC, Alan Johnston, Rabu pagi dibebaskan di Kota Gaza setelah hampir empat bulan dalam penyanderaan. Pembebasan itu dilakukan setelah tercapainya kesepakatan antara Hamas dengan para penculik Johnston. "Dia dibebaskan setelah ada kesepakatan dengan para penculiknya, dan dia dalam kondisi sehat," ungkap pernyataan dari Hamas. Johnston terlihat di luar rumah Perdana Menteri dari Hamas, Ismail Haniya. Wartawan itu mengenakan celana jeans dan kaos oblong biru dan tampak bersama para koleganya dari BBC, kata seorang wartawan AFP. Direktur BBC di Gaza, Sayed Abu Samallah, kepada AFP membenarkan bahwa "Alan sudah ada pada kami dan dia dalam keadaan sehat." Johnston (45), seorang wartawan yang telah meraih penghargaan, adalah satu-satunya wartawan dari Barat yang bertugas secara menetap di Jalur Gaza. Dia menghilang pada 12 Maret. Kelompok ektrimis "Tentara Islam" mengaku telah menculik Johnston dan mengancam akan membunuh dia jika ada upaya membebaskannya secara paksa. Johnston muncul lewat video pada 24 Juni dan mengatakan dia sedang mengenakan sabuk bom, dan para penculiknya akan meledakkan sabom tersebut jika ada usaha membebaskan dirinya. "Tentara Islam" menuntut pembebasan tahanan di Inggris dan Yordania. Mereka, bersitegang secara berlarut-larut dengan Hamas, dan menuduh Hamas melakukan tekanan yang tidak pantas demi pembebasan Johnston. Pejuang Hamas, Selasa, terlibat tembak menembak dengan para militan dari "Tentara Islam", di suatu pinggiran Gaza yang diyakini sebagai tempat penahanan Johnston, kata Hamas dan para saksi. Bentrokan itu terjadi setelah para anggota sayap bersenjata Hamas mendirikan pos pemeriksaan di gerbang masuk ke lingkungan pemukiman Sabra. Mereka menggeledah kendaraan dan menyebarkan diri ke sekeliling kompleks tersebut, kata para saksi. (*)