Jakarta (ANTARA News) - Sekelompok ilmuwan Korea Selatan mengembangkan teknologi baru perangkat alat bantu dengar yang dapat berfungsi saat terhubung ke telepon pintar menurut Institut Penelitian Elektroteknologi Korea (Korea Electrotechnology Research Institute/KERI).

Institut menyatakan perangkat pintar itu memungkinkan koneksi dengan telepon pintar dengan sedikit konsumsi listrik.

Perangkat pintar itu menurut institut mampu menerima suara dan menerjemahkannya menjadi sinyal listrik berkualitas tinggi berdasarkan teknologi pembelajaran mesin.

KERI menyatakan perangkat itu sudah diajukan ke perusahaan lokal dan diperkirakan bisa diproduksi tahun 2020.

Pasar global alat bantu dengar diperkirakan mencapai 12,4 miliar dolar AS atau sekitar Rp165 triliun pada 2020 menurut data industri yang dikutip Kantor Berita Yonhap.