Korsel-Rusia tegaskan kembali upaya denuklirisasi Korut
8 Juli 2017 10:55 WIB
Foto Arsip--Kendaraan militer membawa rudal dengan huruf bertuliskan "Pukkuksong" dalam parade militer memperingati 105 tahun pendiri Korea Utara, Kim Il Sung, dalam foto tidak bertanggal yang disiarkan oleh Pusat Agensi Berita Korea Utara (KCNA), Minggu (16/4). Foto diambil tanggal 16 April 2017. (REUTERS/KCNA)
Seoul, Korea Selatan (ANTARA News) - Presiden Korea Selatan (Korsel) Moon Jae-in dan timpalannya dari Rusia, Vladimir Putin, sepakat untuk bekerja bersama dalam upaya melakukan denuklirisasi Korea Utara (Korut) menurut pernyataan kantor kepresidenan Korea Selatan pada Sabtu.
Kesepakatan itu tercapai dalam pertemuan bilateral di sela Konferensi Tingkat Tinggi G20 di Hamburg, Jerman, Jumat.
"Selagi menjelaskan kebijakan pemerintahan kita untuk mendorong denuklirisasi Utara melalui semua sarana aktif dan fundamental yang ada, termasuk sanksi dan dialog, Presiden Moon meminta peran aktif Rusia dalam membawa Korea Utara ke meja perundingan mengenai denuklirisasinya" menurut kantor kepresidenan Cheong Wa Dae dalam siaran pers yang dikutip kantor berita Yonhap.
Putin menegaskan kembali "keputusan tegas" Rusia untuk tidak pernah mengizinkan nuklir Korea Utara dan menyampaikan dukungannya pada upaya Seoul membawa kembali Korea Utara ke meja runding.
Kedua pemimpin juga sepakat mengenai kebutuhan untuk meningkatkan kerja sama ekonomi dan perdagangan antara negara mereka, khususnya di sektor energi.
Kesepakatan itu tercapai dalam pertemuan bilateral di sela Konferensi Tingkat Tinggi G20 di Hamburg, Jerman, Jumat.
"Selagi menjelaskan kebijakan pemerintahan kita untuk mendorong denuklirisasi Utara melalui semua sarana aktif dan fundamental yang ada, termasuk sanksi dan dialog, Presiden Moon meminta peran aktif Rusia dalam membawa Korea Utara ke meja perundingan mengenai denuklirisasinya" menurut kantor kepresidenan Cheong Wa Dae dalam siaran pers yang dikutip kantor berita Yonhap.
Putin menegaskan kembali "keputusan tegas" Rusia untuk tidak pernah mengizinkan nuklir Korea Utara dan menyampaikan dukungannya pada upaya Seoul membawa kembali Korea Utara ke meja runding.
Kedua pemimpin juga sepakat mengenai kebutuhan untuk meningkatkan kerja sama ekonomi dan perdagangan antara negara mereka, khususnya di sektor energi.
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2017
Tags: