Kepolisian Indonesia minta Pilkada 2018 tidak bawa isu SARA
18 Mei 2017 12:49 WIB
Dokumentasi petugas KPUD DKI Jakarta melintas di depan layar saat rapat Pleno Penghitungan Suara terbuka Pilkada DKI Jakarta putaran dua di Jakarta, Sabtu (29/4/2017). (ANTARA FOTO/M Agung Rajasa)
Baubau, Sulawesi Tenggara (ANTARA News) - Kepala Biro Penerangan Masyarakat Kepolisian Indonesia, Brigadir Jenderal Polisi Rikwanto, meminta semua pihak tidak memakai isu dan wacana SARA dalam Pilkada 2018 mendatang.
"Jangan pernah gunakan SARA dalam Pilkada, dulu sangat dilarang. Tapi Pilkada DKI menggunakan hal itu. Ke depan jangan gunakan SARA untuk Pilkada," kata Rikwanto, di Baubau, Sulawesi Tenggara, Kamis.
Ia merujuk pada isu SARA begitu kental disuarakan berbagai pihak dalam Pilkada DKI Jakarta pada 2017.
Dalam Pilkada DKI Jakarta 2017, banyak kata2 hujatan yang disuarakan di media sosial. Pihaknya menyayangkan itu terjadi. Pada sisi lain, terdapat banyak latar belakang dan kepentingan penyebab hal itu terjadi.
Dia meminta masyarakat berhati-hati dalam menggunakan media sosial sehingga tidak mudah terbawa arus yang dapat mengakibatkan perpecahan di masyarakat.
"Hati-hati menggunakan media sosial, pererat persatuan. Intensifkan diskusi, hargai perbedaan pendapat," katanya.
Baca juga: (DPR undang KPU-Bawaslu bahas persiapan Pilkada 2018)
"Jangan pernah gunakan SARA dalam Pilkada, dulu sangat dilarang. Tapi Pilkada DKI menggunakan hal itu. Ke depan jangan gunakan SARA untuk Pilkada," kata Rikwanto, di Baubau, Sulawesi Tenggara, Kamis.
Ia merujuk pada isu SARA begitu kental disuarakan berbagai pihak dalam Pilkada DKI Jakarta pada 2017.
Dalam Pilkada DKI Jakarta 2017, banyak kata2 hujatan yang disuarakan di media sosial. Pihaknya menyayangkan itu terjadi. Pada sisi lain, terdapat banyak latar belakang dan kepentingan penyebab hal itu terjadi.
Dia meminta masyarakat berhati-hati dalam menggunakan media sosial sehingga tidak mudah terbawa arus yang dapat mengakibatkan perpecahan di masyarakat.
"Hati-hati menggunakan media sosial, pererat persatuan. Intensifkan diskusi, hargai perbedaan pendapat," katanya.
Baca juga: (DPR undang KPU-Bawaslu bahas persiapan Pilkada 2018)
Pewarta: Anita Dewi
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2017
Tags: