Bandung (ANTARA News) - Jenazah tiga warga Kampung Cipancer, Desa Cisarua, RT 25/07, Kecamatan Samarang, Kabupaten Garut, yang menjadi korban tanah longsor pada Jumat (20/4) malam sekitar pukul 22.20 WIB, Sabtu pagi ini dilaporkan akan dimakamkan di pemakaman umum tidak jauh dari pemukimannya. Petugas piket pada Polsek Samarang, Garut, Bripka Agus, yang dihubungi ANTARA News, di Bandung, Sabtu, sekitar pukul 08.00 WIB mengatakan, jenazah ketiga korban tanah longsor yang terdiri dari seorang ibu dan dua anaknya, berhasil dievakuasi pada Sabtu dini hari tadi. "Jenazah ketiga korban saat ditemukan dalam kondisi mengenaskan, lokasi penemuan ketiganya terpisah dan dalam keadaan terkubur material tanah longsor, yang sempat menyulitkan tim evakuasi yang dipimpin Kapolsek Samarang AKP Haswendi," katanya. Ketiga orang korban tewas yang tertimbun tanah longsor itu, yakni Ny Ai (35) dan dua anaknya, masing-masing Siti (12) serta Iis (8). Selain itu dalam musibah yang terjadi saat hujan lebat itu, juga seorang warga bernama Aen (37) mengalami luka ringan. Menurut polisi, prosesi pemakaman tiga warga Garut korban tanah longsor itu akan dihadiri Kapolsek Samarang AKP Haswendi dan jajaran Muspika Samarang serta sejumlah kerabat korban dan warga setempat. Dikatakannya, peristiwa bencana alam tanah longsor pada Jumat malam itu, selain menelan korban jiwa tiga orang dan seorang luka ringan, juga satu rumah milik korban hancur tertimbun tanah longsor dan delapan rumah lainnya terancam dapat tertimbun tanah. "Saat kejadian bencana alam tanah longsor, di kawasan desa itu pada Jumat malam, tengah turun hujan lebat lebih dari satu jam, tiba-tiba tanah bukit yang berada di atas rumah korban longsor, akibatnya material longsoran berupa tanah merah, bebatuan dan batang pohon menimbun rumah korban. Ketiga korban saat kejadian berada di dalam rumah dan baru bersiap untuk tidur," kata Kapolsek.(*)