Presiden terima Prabowo di Istana Merdeka
17 November 2016 14:46 WIB
Presiden Joko Widodo berjabat tangan dengan Ketua Umum DPP Partai Gerakan Indonesia Raya Prabowo Subianto (kanan) seusai memberikan keterangan pers di teras belakang Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (17/11/2016). Keduanya melakukan pertemuan membahas sejumlah masalah kebangsaan serta terus meneguhkan komitmen menjaga keutuhan NKRI dan "Bhinneka Tunggal Ika" berdasarkan UUD 1945 dan Pancasila. (ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf)
Jakarta (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo telah menerima kunjungan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Istana Merdeka pada Kamis siang.
Prabowo yang mengenakan kemeja putih lengan panjang dan peci hitam diterima Presiden di Istana Merdeka pada sekitar pukul 13.45 WIB.
Usai bersalaman, Jokowi yang mengenakan batik lengan panjang, mengajak Prabowo ke dalam ruang tengah istana.
Hingga berita ini ditulis, Jokowi dan Prabowo masih melangsungkan pertemuan tertutup itu.
Sebelumnya, Jokowi menemui Prabowo di Hambalang, Jawa Barat pada akhir Oktober 2016 untuk membahas pembangunan bangsa.
Sementara itu, sebelum menerima Prabowo di Istana Merdeka, Jokowi juga menerima Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto.
Menurut Novanto, Presiden meminta Partai Golkar untuk ikut menjaga suasana damai di tengah-tengah masyarakat demi persatuan dan kesatuan bangsa.
Prabowo yang mengenakan kemeja putih lengan panjang dan peci hitam diterima Presiden di Istana Merdeka pada sekitar pukul 13.45 WIB.
Usai bersalaman, Jokowi yang mengenakan batik lengan panjang, mengajak Prabowo ke dalam ruang tengah istana.
Hingga berita ini ditulis, Jokowi dan Prabowo masih melangsungkan pertemuan tertutup itu.
Sebelumnya, Jokowi menemui Prabowo di Hambalang, Jawa Barat pada akhir Oktober 2016 untuk membahas pembangunan bangsa.
Sementara itu, sebelum menerima Prabowo di Istana Merdeka, Jokowi juga menerima Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto.
Menurut Novanto, Presiden meminta Partai Golkar untuk ikut menjaga suasana damai di tengah-tengah masyarakat demi persatuan dan kesatuan bangsa.
Pewarta: Bayu Prasetyo
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2016
Tags: