Harga lelang gula petani sedikit membaik
23 September 2016 16:23 WIB
Arum Sabil, Ketua Umum Dewan Pembina APTRI memimpin aksi turun ke jalan ribuan petani tebu dan pekerja perkebunan se-Jatim atas maraknya impor gula. Demo dilakukan dari DPRD Provinsi Jawa Timur hingga ke Kantor Gubernur Jawa Timur di Surabaya baru-baru ini. (Istimewa)
Jakarta (ANTARA News) - Harga lelang gula petani membaik ke level Rp13.000 per kilogram seiring maraknya seruan agar penegak hukum mengungkap pemburu rente fee impor gula dan melunaknya sikap pemerintah dalam menetapkan batas harga penjualan gula di tingkat konsumen.
"Setelah petani tebu meneriakkan aspirasi bahkan kemarahannya melalui wakil-wakil mereka di APTRI yang berbicara di berbagai media, kini ada secercah harapan yang muncul untuk petani tebu," kata Sukadi Wibisono, Ketua DPD Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) Jawa Tengah, usai mengikuti rapat tertutup dengan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita di Jakarta, Jumat.
Sukadi menjelaskan, sejumlah indikasi menunjukkan harga lelang gula petani yang mulai membaik. Pada lelang di beberapa pabrik gula di Jawa Tengah, Kamis, misalnya, harga lelang yang pada minggu sebelumnya di level Rp11.250-Rp11.500 per kilogram, rata-rata mengalami kenaikan 16 persen di rentang Rp11.567-Rp11.875 per kilogram.
Indikasi serupa terjadi di lingkungan pabrik gula dalam wilayah kerja PT Perkebunan Nusantara (PTPN) XI.
Jika pada dua minggu sebelumnya harga lelang gula petani berada di kisaran Rp11.000 per kilogram, dalam lelang pada Rabu pekan ini harga mulai beranjak di kisaran Rp11.211-Rp11.350 per kilogram.
"Kenaikan tersebut dipicu oleh melunaknya sikap pemerintah yang menaikkan harga dasar gula di tingkat konsumen menjadi Rp13.000 per kilogram sebagaimana isi SK Menteri Perdagangan RI Nomor 63 Tahun 2016 yang sebelumnya hanya sebesar Rp12.500 per kilogram," kata H Mawardi, Ketua Tim Lelang DPD APTRI PTPN XI.
Menurut dia, kenaikan itu juga sebagai dampak psikologi pasar yang mengalami tekanan dari kemarahan petani yang menuntut adanya tindakan tegas kepada oknum yang bermain-main dengan impor gula dengan tujuan memburu fee rente impor gula sebagaimana dua kejadian yang diungkap KPK belakangan ini.
"Aspirasi itu secara jelas dan tegas disampaikan oleh Ketua Dewan Pembina APTRI HM Arum Sabil seperti pada Focus Group Discussion bersama Kompas, live di Metro TV maupun program di ILC TV One, serta berbagai media lainnya," kata Mawardi.
Sebelumnya, diberitakan sebanyak 100.000 ton gula impor masuk ke pasar Jawa Timur dengan berkedok operasi pasar, diikuti masuknya 49.000 ton raw sugar ke Pabrik Gula Kebun Mas.
Kemudian ada pembongkaran 32.000 ton raw sugar di dermaga Maspion Gresik dan dikirimkan ke pabrik gula KTM di Ngimbang Lamongan.
Lalu puncaknya adalah mulai terbongkarnya indikasi suap kepada direksi BUMN dari fee impor gula di Singapura serta tertangkap tangannya Ketua DPD RI Irman Gusman dalam kasus suap kuota gula impor di Provinsi Sumatera Barat.
Petani tebu seakan kehilangan harapan untuk mendapatkan harga lelang gula yang lebih baik seperti ditunjukkan dengan grafik harga lelang gula yang anjlok dari tingkat Rp14.000 per kilogram menjelang akhir puasa lalu hingga ke level di bawah Rp10.940 per kilogram pada lelang gula petani dua minggu lalu.
Sementara itu, masih terkait urusan petani, Ketua Dewan Pembina APTRI yang juga Ketua Umum Majelis Pertimbangan Anggota (MPA) Gabungan Asosiasi Petani Perkebunan Indonesia (Gapperindo) Arum Sabil pada 23 September 2016 ini hadir pada Rembug Utama Kelompok KTNA Nasional di Samarinda, Kaltim.
Pada acara itu hadir pula Ketua Umum KTNA Winarno Thohir, Deputi Menteri BUMN bidang Agro Industri Wahyu Kuncoro, Sesmen BUMN Imam A Putro, Dirut PT Pupuk Indonesia Aas SA, Direktur Komersial Bank BRI Irfan dan Direktur Komunikasi Carefour Indonesia Satria yang mewakili Chairul Tanjung selaku pemilik tunggal Carefour Indonesia.
"Setelah petani tebu meneriakkan aspirasi bahkan kemarahannya melalui wakil-wakil mereka di APTRI yang berbicara di berbagai media, kini ada secercah harapan yang muncul untuk petani tebu," kata Sukadi Wibisono, Ketua DPD Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) Jawa Tengah, usai mengikuti rapat tertutup dengan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita di Jakarta, Jumat.
Sukadi menjelaskan, sejumlah indikasi menunjukkan harga lelang gula petani yang mulai membaik. Pada lelang di beberapa pabrik gula di Jawa Tengah, Kamis, misalnya, harga lelang yang pada minggu sebelumnya di level Rp11.250-Rp11.500 per kilogram, rata-rata mengalami kenaikan 16 persen di rentang Rp11.567-Rp11.875 per kilogram.
Indikasi serupa terjadi di lingkungan pabrik gula dalam wilayah kerja PT Perkebunan Nusantara (PTPN) XI.
Jika pada dua minggu sebelumnya harga lelang gula petani berada di kisaran Rp11.000 per kilogram, dalam lelang pada Rabu pekan ini harga mulai beranjak di kisaran Rp11.211-Rp11.350 per kilogram.
"Kenaikan tersebut dipicu oleh melunaknya sikap pemerintah yang menaikkan harga dasar gula di tingkat konsumen menjadi Rp13.000 per kilogram sebagaimana isi SK Menteri Perdagangan RI Nomor 63 Tahun 2016 yang sebelumnya hanya sebesar Rp12.500 per kilogram," kata H Mawardi, Ketua Tim Lelang DPD APTRI PTPN XI.
Menurut dia, kenaikan itu juga sebagai dampak psikologi pasar yang mengalami tekanan dari kemarahan petani yang menuntut adanya tindakan tegas kepada oknum yang bermain-main dengan impor gula dengan tujuan memburu fee rente impor gula sebagaimana dua kejadian yang diungkap KPK belakangan ini.
"Aspirasi itu secara jelas dan tegas disampaikan oleh Ketua Dewan Pembina APTRI HM Arum Sabil seperti pada Focus Group Discussion bersama Kompas, live di Metro TV maupun program di ILC TV One, serta berbagai media lainnya," kata Mawardi.
Sebelumnya, diberitakan sebanyak 100.000 ton gula impor masuk ke pasar Jawa Timur dengan berkedok operasi pasar, diikuti masuknya 49.000 ton raw sugar ke Pabrik Gula Kebun Mas.
Kemudian ada pembongkaran 32.000 ton raw sugar di dermaga Maspion Gresik dan dikirimkan ke pabrik gula KTM di Ngimbang Lamongan.
Lalu puncaknya adalah mulai terbongkarnya indikasi suap kepada direksi BUMN dari fee impor gula di Singapura serta tertangkap tangannya Ketua DPD RI Irman Gusman dalam kasus suap kuota gula impor di Provinsi Sumatera Barat.
Petani tebu seakan kehilangan harapan untuk mendapatkan harga lelang gula yang lebih baik seperti ditunjukkan dengan grafik harga lelang gula yang anjlok dari tingkat Rp14.000 per kilogram menjelang akhir puasa lalu hingga ke level di bawah Rp10.940 per kilogram pada lelang gula petani dua minggu lalu.
Sementara itu, masih terkait urusan petani, Ketua Dewan Pembina APTRI yang juga Ketua Umum Majelis Pertimbangan Anggota (MPA) Gabungan Asosiasi Petani Perkebunan Indonesia (Gapperindo) Arum Sabil pada 23 September 2016 ini hadir pada Rembug Utama Kelompok KTNA Nasional di Samarinda, Kaltim.
Pada acara itu hadir pula Ketua Umum KTNA Winarno Thohir, Deputi Menteri BUMN bidang Agro Industri Wahyu Kuncoro, Sesmen BUMN Imam A Putro, Dirut PT Pupuk Indonesia Aas SA, Direktur Komersial Bank BRI Irfan dan Direktur Komunikasi Carefour Indonesia Satria yang mewakili Chairul Tanjung selaku pemilik tunggal Carefour Indonesia.
Pewarta: Aat Surya Safaat
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016
Tags: