Terinspirasi Pokemon, Kepsek SD di Belgia kembangkan game berburu buku
27 Agustus 2016 17:57 WIB
Larangan Bermain Pokemon Go Di Istana. Sebuah pengumuman larangan bermain "Pokemon Go" terpampang di salah satu sudut di Istana Negara, Jakarta, Rabu (20/7/2016). Pihak istana melarang semua pihak bermain "Pokemon Go" di lingkungan istana, karena merupakan tempat kerja Presiden, alasan keamanan serta menurunnya produktivitas saat bekerja. (ANTARA/Yudhi Mahatma)
Brussels (ANTARA News) - Terinspirasi Pokemon GO, kepala sekolah dasar di Belgia mengembangkan game online untuk mencari buku dan kini dimainkan ribuan orang dalam beberapa minggu.
Bila pemain Pokemon GO menggunakan GPS dan kamera di ponsel untuk mencari karakter virtual, permainan versi Aveline Gregoir ini dimainkan di grup Facebook bernama "Chasseurs de livres" ("Book Hunters") atau pemburu buku.
Pemain mengunggah gambar dan memberi petunjuk di mana mereka menyembunyikannya sehingga pemain lain memburunya.
Saat seorang pemain selesai membaca buku, mereka "melepasnya" kembali.
"Saat saya membereskan perpustakaan saya, saya sadar tidak punya tempat lagi buat buku saya. Lalu setelah main Pokemon GO, saya punya ide melepas buku itu ke alam," kata Greogoire kepada Reuters.
Meski pun baru dirilis beberapa minggu yang lalu, lebih dari 40 ribu orang sudah mendaftar di grup itu.
Buku yang disembunyikan pun bervariasi mulai dari buku anak-anak hingga cerita horor Stephen Kings, disembunyikan di berbagai sudut kota dan desa Belgia, dibungkus plastik agar tidak kena hujan.
Keluarga Detournay dari kota Baudour, selatan Belgia, mengatakan permainan ini menjadi kegiatan saat jalan pagi.
Mereka menemukan satu buku dan membiarkan empat buku lainnya agar ditemukan pemain lain.
"Anak perempuan saya bilang ini seperti berburu telur Paskah, hanya saja buku," kata Jessica Detournay.
Saat sampai rumah, mereka menerima notifikasi dari Facebook bahwa ada yang sudah menemukan dua buku mereka.
Gregoire sedang mempertimbangkan untuk membuat aplikasi permainan tersebut.
Bila pemain Pokemon GO menggunakan GPS dan kamera di ponsel untuk mencari karakter virtual, permainan versi Aveline Gregoir ini dimainkan di grup Facebook bernama "Chasseurs de livres" ("Book Hunters") atau pemburu buku.
Pemain mengunggah gambar dan memberi petunjuk di mana mereka menyembunyikannya sehingga pemain lain memburunya.
Saat seorang pemain selesai membaca buku, mereka "melepasnya" kembali.
"Saat saya membereskan perpustakaan saya, saya sadar tidak punya tempat lagi buat buku saya. Lalu setelah main Pokemon GO, saya punya ide melepas buku itu ke alam," kata Greogoire kepada Reuters.
Meski pun baru dirilis beberapa minggu yang lalu, lebih dari 40 ribu orang sudah mendaftar di grup itu.
Buku yang disembunyikan pun bervariasi mulai dari buku anak-anak hingga cerita horor Stephen Kings, disembunyikan di berbagai sudut kota dan desa Belgia, dibungkus plastik agar tidak kena hujan.
Keluarga Detournay dari kota Baudour, selatan Belgia, mengatakan permainan ini menjadi kegiatan saat jalan pagi.
Mereka menemukan satu buku dan membiarkan empat buku lainnya agar ditemukan pemain lain.
"Anak perempuan saya bilang ini seperti berburu telur Paskah, hanya saja buku," kata Jessica Detournay.
Saat sampai rumah, mereka menerima notifikasi dari Facebook bahwa ada yang sudah menemukan dua buku mereka.
Gregoire sedang mempertimbangkan untuk membuat aplikasi permainan tersebut.
Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016
Tags: