Palu, Sulawesi Tengah (ANTARA News) - Hari keempat Prakejuaraan Dunia Paragliding yang berlangsung di Pegunungan Matantimali, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah goal (titik pendaratan terakhir) di Desa Baluase, Kecamatan Dolo Barat, Sigi.

Di hari keempat pertandingan, Rabu yang bertepatan dengan peringatan HUT ke-71 Proklamasi Indonesia, para pilot lepas landas dari Desa Wayu, Marawola Barat pada ketinggian sekitar 800 meter dari permukaan laut.

Sebelum terbang, para pilot terlebih dahulu mengheningkan cipta guna menghormatipara pahlawan nasional yang telah gugur dalam merebut kemerdekaan Indonesia.

Sebanyak 115 atlet dari berbagai negara di dunia dan Indonesia, termasuk para atlet tuan rumah Sulawesi Tengah, semuanya terbang untuk meraih poin pada kejuaraan internasional yang akan berlangsung hingga 20 Agustus 2016.

Ketua Panitia Pelaksana Prakejuaraan Dunia Paralayang, Asgaf Umar, mengatakan, cuaca hari ini cukup bagus.

Para pilot lepas landas dari lokasi paralayang Desa Wayu pada pukul 10.30 WITA.

Dia mengaku pada hari ketiga dengan titik pendaratan akhir di Lapangan Pacuan Kuda Desa Bora, Kecamatan Sigibiromaru banyak peserta yang gagal mendarat di lokasi sasaran yang telah ditetapkan panitia.

Hal itu karenakan kondisi angin yang tidak mendukung.

Pihak panitia berharap hari ini akan banyak atlet yang bisa mendarat sempurna di titik sasaran di Desa Baluase.

Prakejuaraan Dunia di Matantimali merupakan seri ke-3 dan seri terakhir akan berlangsung di Brasil.