Bandung (ANTARA News) - Mantan striker Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) yang juga andalan Persib Bandung pada tahun 1960-an, Wowo Sunaryo (73), meninggal dunia di kediamannya di Desa Cisalak Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, setelah menderita sakit cukup lama. Striker timnas yang cukup disegani pada era 1960-an itu meninggal dunia Senin (2/4) sekira pukul 02.00 WIB. Almarhum meninggalkan seorang istri dan sembilan orang anak. "Keluarga Besar Persib Bandung merasa kehilangan atas kepergiannya. Dedikasi almarhum semasa membela Persib dan menjadi pembina di Persib sangat besar dan tidak ada cela," kata Ketua Persib Bidang Non-Amatir, Chandra Solechan, yang memimpin rombongan kelurga besar Persib saat pemakaman almarhum di Taman Pemakaman Umum (TPU) Cisalak, Kabupaten Sumedang, Jabar. Wowo Sunaryo adalah seangkatan pemain Timnas dan Persib lainnya seperti Aang Witarsa, P. Timisela, Omo Suratmo, Ishak Udin, Ade Dana, Atik dan Rukma. Almarhum Wowo Sunaryo sempat menjalani perawatan di RS Immanuel Bandung cukup lama karena sakit ketuaan. Namun karena kondisinya tidak kunjung membaik, akhirnya fihak keluarga membawanya pulang dan akhirnya pemain yang dikenal dengan julukan `Macan Asia" itu menghembuskan nafas terakhirnya Senin dihihari pada usia 73 tahun. Kepergian Wowo Sunaryo yang mencatat sejarah sebagai Top Skorer pada Asian Games III 1958 di Jepang dengan 23 gol itu mendapat perhatian dari Ketua Umum PSSI, Nurdin Halid yang secara khusus mengirimkan karangan bunga ke rumah duka. Ucapan bela sungkawa juga berdatangan dari Ketua Umum Persib Bandung, H Dada Rosada yang secara khusus mengutus pengurus harian Persib Bandung untuk melepas kepergian salah seorang putra terbaik Persib Bandung itu. Selain Chandra Solechan, beberapa mantan pemain Persib ikut mengantar Wowo ke tempat peristirahatannya yang terakhir di TPU Cisalak Sumedang antara lain Risnandar, Encas Tonip, Sukowiyono, H. Syarif, Yusuf Bachtiar, serta yang lainnya. "Meski tidak sempat bermain bersama Pak Wowo, namun ia merupakan pemain yang disegani di masanya. Kecintaanya kepada Persib tak pernah kendur meski dia dalam kondisi sakit sekalipun," kata Risnandar yang mengaku sempat menjenguk ketika almarhum dirawat di rumah sakit di Bandung. (*)