"Pokemon Go adalah permainan yang melalaikan, sehingga diharapkan warga tidak memainkan itu karena merugikan," katanya, di Padang, Kamis.
Menurut dia, permainan (game) virtual seperti Pokemon Go termasuk merugikan karena menghabiskan waktu dan tenaga dengan hasil yang sia-sia.
Selain itu, kata dia, sudah banyak korban kecelakaan di berbagai daerah hanya karena bermain Pokemon Go jelas permainan itu sangat membahayakan. Penikmat permainan Pokemon Go cenderung terus berkonsentrasi pada telefon cerdas yang dia pakai dan tidak peduli pada kondisi sekitar.
Dia bisa menabrak atau ditabrak orang lain hingga kendaraan bermotor berujung hal fatal. Bisa juga terjatuh di lubang di jalan dan lain sebagainya, hingga masuk ke dalam markas tentara sebagaimana seorang turis Prancis, di Cirebon, Jawa Barat, beberapa waktu lalu.
Di Padang, cukup banyak pegawai asyik bermain Pokemon Go dan banyak melalaikan tugasnya dan akhirnya tidak selesai. "Warga harus memahami, meski larangan belum bersifat menyeluruh, permainan itu jelas merusak," katanya.
Potensi rusaknya ini terlihat dari apa yang dilakukan, sebab mencari sesuatu yang tidak nyata hanya suatu kesia-siaan karena itu terjadi di dunia maya.
"Bahkan bagi anak permainan ini bisa merusak secara moral serta menurunkan prestasi dalam belajar. Sudah saatnya warga lebih memikirkan tugas dan tantangan nyata di depan mata," ujarnya.
Beberapa hal yang masih jadi tantangan untuk diselesaikan yakni persoalan kemiskinan, narkoba, rendahnya kualitas SDM, serta persaingan produk dalam negeri yang masih rendah.
"Kami berharap, permainan Pokemon Go ini tidak lagi mengganggu orang untuk berusaha, perlu pengawasan ketat dari penyedia layanan tersebut," tambahnya.