Tokyo (ANTARA News) - Wakil Presiden Irak, Tariq al-Hashimi Sabtu berjanji bahwa pemerintahnya tidak akan menyerah kepada teroris setelah wakil perdana menterinya dari pihak Sunni cedera dalam serangan bom ganda di Baghdad. "Bagi teroris-teroris itu, silakah mereka mendengarkan hal ini. Kami tidak akan meninggalkan negara kami," kata Hashimi, yang saat ini sedang berkunjung ke Tokyo kepada wartawan. Wakil Perdana Menteri Salam al-Zubayi, pemimpin Arab Sunni yang terkemuka di dalam pemerintahan Irak yang dipimpin kelompok Syi`ah, Jum`at mengalami luka-luka ketika sebuah bom bunuh diri meledakkan dirinya di halaman depan rumahnya. Serangan tersebut terjadi ketika wakil perdana menteri sedang melakukan ibadah di sebuah mesjid di dalam pekarangan rumahnya. "Tanpa memperhatikan apa yang terjadi, kami akan meneruskan perjuangan kami untuk meningkatkan demokrasi dan menjamin tercapainya stabilitas di negara saya, tak peduli adanya serangan-serangan teroris," kata Hashimi, yang dirinya adalah pemimpin Sunni seperti dikutip AFP. Serangan bom bunuh diri tersebut beberapa menit kemudian disusul dengan ledakan mobil bom di halaman rumahnya. Serangan ganda ini menewaskan sembilan orang dan melukai 15 orang lainnya. Zubayi dilarikan ke sebuah rumahsakit tempur militer di dalam Zona Hijau yang dijaga ketat di Baghdad, di mana dia kemudian menjalani perawatan. Kantor Perdana Menteri Nuri al-Maliki mengatakan Jum`at malam, bahwa Zubayi saat ini dalam kondisi stabil.(*)