Palu (ANTARA News) - Sembilan rumah warga di Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah, hanyut diterjang banjir bandang yang terjadi pada Selasa petang.

"Tidak ada korban jiwa, kecuali kerugian materi yang belum diketahui nilainya," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulteng Bartholomeus Tandigala di Palu, Selasa malam.

Ia mengatakan rumah warga yang hanyut diterjang banjir di Desa Sintuwu, Kecamatan Palolo.

Banjir bandang yang menghajar Kecamatan Palolo menyusul hujan deras yang mengguyur wilayah itu beberapa hari ini.

BPBD Sulteng, kata bartholomeus, telah mengirim tim reaksi cepat (TRC) ke lokasi banjir untuk melakukan berbagai kegiatan tanggap darurat, terutama mengevakuasi para korban ke tempat lebih aman.

"Begitu ada informasi terjadinya bencana banjir tersebut, pihaknya langsung memngambil langkah cepat dengan mengirimkan TRC bersama bantuan logistik untuk membantu para korban banjir di Desa Sintuwu.

Bantuan logistik yang telah dikirim ke lokasi banjir antara lain makanan siap saji, selimut, tenda, terpal, dan peralatan dapur. "Jika masih dibutuhkan, BPBD Sulteng akan mengirim lagi logistik sesuai dengan kebutuhan masyarakat korban banjir," kata Bartholomeus.

Menurut rencana, selain bantuan dimaksud, juga akan ada bantuan obat-obatan guna mengantisipasi berbagai penyakit yang muncul pada pascabanjir bandang.

Dia mengingatkan daerah rawan bencana alam banjir dan tanah longsor untuk tetap mewaspadai karena intensitas curah hujan pada priode Mei-Juni 2016 meningkat.

Di Sulteng, kata dia, hampir semua kabupaten/kota rawan bencana banjir dan tanah longsor sehingga perlu memndapat perhatian serius dari pemerintah dan masyarakat yang ada di masing-masing daerah.

Kabupaten Sigi memang salah satu daerah yang selama ini rawan bencana alam dan tanah logsor.

Karena itu, masyarakat yang bermukim di pinggiran daerahn aliran sungai (DAS) harus lebih berhati-hati. Artinya harus selalu siaga ketika musim hujan tiba karena sangat memungkinkan terjadinya bencana alam.

Ia menambahkan beberapa waktu lalu sejumlah daerah di Sulteng dilanda banjir dan tanah longsor.

Seperti yang terjadi di Kabupaten Morowalin Utara, Poso, dan Parigi Moutong.