Vatikan akui Pancasila kunci kerukunan antar umat beragama
28 April 2016 06:20 WIB
Paus Fransiskus I menyambut diplomat asing saat bertemu dengan korps diplomatik di Vatikan, Jumat (22/3). Paus Fransiskus I mendesak pihak Barat untuk meningkatkan dialog dengan Islam dan menyerukan kepada dunia untuk berbuat lebih banyak untuk memberantas kemiskinan dan menjaga lingkungan. (REUTERS/Tony Gentile)
London (ANTARA News) - Presiden Dewan Kepausan untuk Dialog Antarumat Beragama Vatikan, Kardinal Jean-Louis Tauran, mengakui bahwa Pancasila merupakan kaidah fundamental bagi kehidupan beragama di Indonesia yang disebut sebagai kunci mempertahankan kerukunan antarumat beragama.
Pancasila patut menjadi kebanggaan bagi bangsa Indonesia karena kaidah fundamental yang terkandung dalamnya diakui secara universal, ujar Kardinal Jean-Louis Tauran, ketika menerima delegasi MPR RI yang berkunjung ke Vatikan, demikian Sekretaris Tiga KBRI Vatikan Sturmius Teofanus Bate kepada ANTARA di London, Kamis.
Ketua MPR RI Dr. (HC) Zulkifli Hasan, mengunjungi Vatikan untuk memperkuat upaya Indonesia dan Vatikan mempromosikan dialog antarumat beragama (interfaith dialogue). Dalam kunjungan yang disertai Dubes RI untuk Takhta Suci, A Agus Sriyono.
Mengawali pertemuan, Ketua MPR RI memaparkan informasi terkait kerukunan antarumat beragama di Indonesia yang dilandasi prinsip Bhineka Tunggal Ika.
"Indonesia berhasil mempertahankan kerukunan antarumat beragama, meskipun masih ada riak-riak intoleransi," ujarnya.
Hal ini disebabkan konstitusi Indonesia menjamin adanya persamaan hak dan kewajiban semua warga negara Indonesia di hadapan hukum dan pemerintahan.
Ia menegaskan keberagaman bangsa Indonesia merupakan kekuatan. Pernyataan ini mendapatkan dukungan spontan dari Kardinal Tauran.
Menurut Kardinal Tauran, Pancasila merupakan kaidah fundamental bagi kehidupan beragama di Indonesia yang disebut sebagai kunci untuk mempertahankan kerukunan antarumat beragama.
Kardinal Tauran menanggapi aktivitas dialog dapat dilakukan melalui berbagai cara, misalnya dialogue of life melalui penanaman nilai-nilai kerukunan sejak dini dalam keluarga dan dialogue of action melalui bantuan kemanusiaan.
Dialog sesungguhnya perlu dikembangkan pada tingkat akar rumput dan para elit politik perlu lebih mendengarkan aspirasi masyarakat, ujarnya.
Dalam kunjungannya di Vatikan Ketua MPR RI didampingi Ir. Alimin Abdullah, Ketua Fraksi Partai Amanat Nasional MPR RI; H. Abdul Kadir Karding, Ketua Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa MPRI RI; Prof. Dr. John Pieris, Ketua Kelompok DPD di MPR RI Mulfachri Harahap, Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Ma'ruf Cahyono.
Pancasila patut menjadi kebanggaan bagi bangsa Indonesia karena kaidah fundamental yang terkandung dalamnya diakui secara universal, ujar Kardinal Jean-Louis Tauran, ketika menerima delegasi MPR RI yang berkunjung ke Vatikan, demikian Sekretaris Tiga KBRI Vatikan Sturmius Teofanus Bate kepada ANTARA di London, Kamis.
Ketua MPR RI Dr. (HC) Zulkifli Hasan, mengunjungi Vatikan untuk memperkuat upaya Indonesia dan Vatikan mempromosikan dialog antarumat beragama (interfaith dialogue). Dalam kunjungan yang disertai Dubes RI untuk Takhta Suci, A Agus Sriyono.
Mengawali pertemuan, Ketua MPR RI memaparkan informasi terkait kerukunan antarumat beragama di Indonesia yang dilandasi prinsip Bhineka Tunggal Ika.
"Indonesia berhasil mempertahankan kerukunan antarumat beragama, meskipun masih ada riak-riak intoleransi," ujarnya.
Hal ini disebabkan konstitusi Indonesia menjamin adanya persamaan hak dan kewajiban semua warga negara Indonesia di hadapan hukum dan pemerintahan.
Ia menegaskan keberagaman bangsa Indonesia merupakan kekuatan. Pernyataan ini mendapatkan dukungan spontan dari Kardinal Tauran.
Menurut Kardinal Tauran, Pancasila merupakan kaidah fundamental bagi kehidupan beragama di Indonesia yang disebut sebagai kunci untuk mempertahankan kerukunan antarumat beragama.
Kardinal Tauran menanggapi aktivitas dialog dapat dilakukan melalui berbagai cara, misalnya dialogue of life melalui penanaman nilai-nilai kerukunan sejak dini dalam keluarga dan dialogue of action melalui bantuan kemanusiaan.
Dialog sesungguhnya perlu dikembangkan pada tingkat akar rumput dan para elit politik perlu lebih mendengarkan aspirasi masyarakat, ujarnya.
Dalam kunjungannya di Vatikan Ketua MPR RI didampingi Ir. Alimin Abdullah, Ketua Fraksi Partai Amanat Nasional MPR RI; H. Abdul Kadir Karding, Ketua Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa MPRI RI; Prof. Dr. John Pieris, Ketua Kelompok DPD di MPR RI Mulfachri Harahap, Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Ma'ruf Cahyono.
Pewarta: Zeynita Gibbons
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2016
Tags: