Jakarta (ANTARA News) - Dewan Pimpinan Pusat Partai Persatuan Pembangunan (PPP) hasil Musyawarah Nasional Bandung hari ini datang ke Istana Kepresidenan untuk menemui Presiden Joko Widodo.

"Ingin menyampaikan perkembangan-perkembangan mutakhir dari islah seutuhnya yang dilakukan PPP," kata Pelaksana Tugas Ketua Umum PPP hasil Musyawarah Nasional (Munas) Bandung, Emron Pangkapi.

Emron mengatakan akan menyampaikan rencana partai melaksanakan muktamar kedelapan pada 8-10 April kepada Presiden.

"Ini sebagai forum islah dan akan dilaksanakan di Asrama Haji Pondokgede Jakarta," kata Emron, yang didampingi Sekretaris Jenderal PPP Romahurmuziy dan beberapa pengurus lain.

Dia mengatakan pengurus mengundang Presiden untuk membuka muktamar dan memberikan arahan kepada para kader partai.

"InsyaAllah diikuti 1.641 muktamirin yang mewakili Dewan Pimpinan Pusat, Dewan Pimpinan Wilayah dan Dewan Pimpinan Cabang seluruh Indonesia," katanya.

Emron juga menegaskan bahwa PPP sudah utuh, tidak ada lagi pengurus hasil Munas Jakarta maupun Munas Surabaya.

"Sudah dilebur menjadi satu, yaitu PPP," tegas Emron.

"Bapak Djan Farid memang sampai hari belum bersama kami, tapi masih ada waktu karena kami senantiasa terbuka untuk bersama-sama karena Beliau bagian keluarga besar PPP," katanya.