Makassar (ANTARA News) - Direktorat Kepolisian Perairan (Ditpolair) Polda Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat telah membongkar sindikat penyelundupan dan penjualan bahan bakar minyak (BBM) jenis solar bersubsidi di Pelabuhan Soekarno-Hatta Makassar.

"Anggota dari Ditpolair mampu membongkar sindikat penjualan solar bersubsidi dan menangkap pelakunya," ujar Kabid Humas Polda Sulselbar Kombes Pol Frans Barung Mangera di Makassar, Senin.

Dia mengatakan pembongkaran sindikat penyelundupan solar bersubsidi sebanyak 35 ton itu tidak terlepas dari adanya beberapa warga yang ditangkap pada Jumat (23/1).

Ketiga pelaku yang ditangkap yakni karyawan outsourching Pertamina dari PT Kurnia Sulawesi, Khalis; sopir Mobil Bunker Pertamina, Hasanuddin; dan ABK Kapal milik Pelni, Yosi.

Dari ketiga pelaku yang ditangkap itulah, polisi kemudian melakukan pengembangan dan akhirnya menangkap satu orang lainnya dari petugas Kesatuan Penjaga Laut dan Pantai, yakni Hendro.

"Awalnya, tiga orang itu ditangkap pada Jumat lalu, kemudian dilakukan pengembangan dan kembali ditangkap lagi satu orang rekannya yang ikut membantu penyelundupan itu," kata dia.

Sementara itu Direktur Ditpolair Polda Sulselbar Kombes Pol Hari Sanyoto mengatakan anak buahnya mencurigai ketiga pelaku melakukan pemindahan BBM bersubsidi.

Anggotanya kemudian melakukan penyelidikan dan melihat adanya pemindahan BBM bersubsidi yang seharusnya untuk kapal milik Pelni yakni KM Siguntang, namun dipindahkan ke kapal perniagaan lainnya yakni KM LCT dengan menggunakan mobil pompa bunker milik Pertamina.

"Saat itu anggota melakukan pengintaian dan saat didatangi untuk dimintai keterangan serta surat-suratnya, maka ketiganya tak mampu menunjukkan, sehingga mereka dibawa anggota ke Mako," katanya.