Makassar (ANTARA) - Video dugaan penyelundupan Bahan Bakar Minyak (BBM) dilakukan oknum pada salah satu SPBU di Kabupaten Bantaeng viral di media sosial setelah videonya terekam melakukan aksi tersebut.

Dari video amatir yang diterima, Sabtu, terlihat ada seseorang mengisi sendiri BBM bersubsidi jenis solar ke jeriken 20 liter yang berjejer di atas mobilnya di SPBU 74.92402 terletak di Desa Bonto Jai, Kecamatan Bissappu, Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan.

Video berdurasi 1 menit 0,5 detik tersebut tampak perekam video mengambil gambar secara detail situasi dan mobil merek Carry warna hijau ber plat kuning (angkot) dengan nomor polisi DD 1732. Ia sedang mengisinya sendiri BBM ke jeriken dalam kendaraannya.

Aksi kegiatan ilegal tersebut terjadi pada Senin 7 November 2022 sekitar pukul 21.05 WITA. Oknum berbadan kekar ini memasukkan handle nozzel (alat pengisi) ke dalam jerigen warna biru berisi 20 liter.
 
Tangkapan layar video - Satu unit kendaraan tertangkap kamera video diduga mengisi BBM subsidi menggunakan puluhan jeriken di dalam mobilnya pada salah satu SPBU Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan. ANTARA/Darwin Fatir.


Terduga terlihat tertunduk sembari tetap mengisi minyak ke dalam jerigen dan terdengar suara perekam video, bahwa ini pengambilan solar ilegal dan segera di laporkan kepada komandan. Selain itu, tidak terlihat petugas SPBU setempat saat kejadian.

Sejauh ini belum ada keterangan resmi dikeluarkan pihak Kepolisian Polres Bantaeng terkait viralnya video dugaan penyelundupan BBM bersubsidi tersebut.

Dikonfirmasi terpisah, Senior Supervisor Communication dan Relation PT Pertamina Regional Sulawesi, Taufik Kurniawan mengatakan, sudah melihat video dugaan pelanggaran tersebut di grup WhatsApp.

"Sudah di monitor sedang di cek. Masih dalam proses investigasi mas," ujarnya singkat.

Kendati sudah menemukan bukti, Taufiq berdalih saat ini tim sedang melakukan investigasi dan belum bisa mempublikasikan karena khawatir mengganggu prosesnya.

"Semua sudah dipertimbangkan, ditunggu hasilnya yah. Kalau dirilis khawatir mengganggu hasil investigasi. Pertamina pasti memberi keputusan yang terbaik untuk menyelesaikan persoalan masyarakat," katanya.

Pewarta: M Darwin Fatir
Editor: Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2022