Bangui (ANTARA News) - Paus Fransiskus saat tiba di ibu kota Bangui, Minggu, mengatakan berharap pemilihan umum mendatang di Republik Afrika Tengah memungkinkan negara dilanda konflik itu memulai lembaran baru.

"Saya memiliki keinginan kuat agar berbagai rembuk bangsa, yang akan diadakan beberapa pekan mendatang, memungkinkan negara ini memulai lembaran baru dan merasakan ketenteraman," kata Paus di pesawat dalam penerbangan dari Uganda ke Republik Afrika Tengah, lapor AFP.

Putaran pertama pemilihan presiden dan anggota perlemen, yang akan diselenggarakan pada 27 Desember, menjadi ujian utama kemajuan peralihan politik Republik Afrika Tengah setelah gelombang kekerasan warga Kristiani dengan Muslim, yang dipicu kudeta pada 2013.

"Seiring dengan pergerakan Republik Afrika Tengah, yang semakin maju menuju ketenangan keadaan masyarakat dan politik, saya untuk pertama kali datang ke negara ini sebagai peziarah perdamaian dan rasul pengharapan," kata Paus Fransiskus.

Republik Afrika Tengah terjerat dalam perang saudara sejak 2013, dengan situasi yang masih rawan, termasuk di Bangui dimana Paus akan tinggal hanya selama 24 jam.

Menjelang pemungutan suara, akan ada referendum yang diusulkan sebagai konstitusi baru pada 13 Desember dan dipandang luas sebagai gladi resik pemilu.

Mengingat kesulitan mengatur pemungutan suara di negara didera kekerasan itu, ada kemungkinan bahwa pemilihan umum ditunda hingga awal 2016, meskipun pejabat daerah berharap pemerintah baru bisa menjabat sejak April 2016.
(Uu.Y013/B002)