Jakarta (ANTARA News) - Perusahaan developer teknologi milik anak bangsa, Augmented Reality & Co (AR&Co) menyelenggarakan ARTX 2015, Augmented Reality and Technology Xperience.

Dalam Indocomtech, ARTX 2015 menghadirkan konsep smart home di mana pengunjung dapat mengetahui dan merasakan langsung dampak teknologi di rumah mereka.

"Konsep smart home pada intinya hadir untuk membuat rumah aman dan nyaman," kata Peter Shearer, managing director AR&Co, di Jakarta, Jumat.

"Salah satunya untuk pengamanan rumah, menggunakan kamera yang terkoneksi ke gadget pemilik rumah," sambung dia.

Lebih lanjut, Peter menjelaskan ketika tidak di rumah pemilik rumah dapat mengetahui siapa yang datang ke rumah dan bisa membukakan pintu rumah dari gadget mereka.

Selain dari gadget pemilik rumah, pintu juga dapat diakses dengan dua fungsi lainnya yaitu pemindai sidik jari dan pin.

Memasuki ruangan rumah, terdapat panel yang dapat mengatur cahaya lampu dan juga mematikan AC yang juga dapat dikoneksikan ke gadget pemilik rumah.

"Harus ada internet, karena ini Internet of Things. Fungsi panel ini memungkinkan pemilik rumah untuk menyalakan AC ketika masuh di jalan," ujar Peter.

"Bisa juga menjadi fungsi security untuk memastikan apakah lampu sudah dimatikan ketika keluar rumah untuk menghemat energi," lanjut dia.

Di kamar tidur, smart home juga dilengkapi smart mirror. Selain untuk bercermin, smart mirror dapat berfungsi sebagai jam, mengetahui waktu, tanggal, hari dan cuaca.

Karena terhubung dengan gadget, smart mirror juga dapat mengingatkan agenda jadwal pemilik rumah pada hari itu.

Tidak hanya itu smart mirror juga dapat menampilkan animasi tampilan padu-padan pakaian untuk memilih baju secara virtual. Smart mirror sendiri terbuat dari layar LED ataupun touch screen.

"Kami telah memamerkan smart home di Indonesia pada 2012, kemudian tahun kedua di Vietnam, dan tahun ketiga di Brunei," kata Peter.

"Banyak orang menganggap ini cuma sekedar seru-seruan, padahal ini benar-benar bisa diterapkan di rumah Anda," tambah dia.