Amlapura (ANTARA News) - Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta mengharapkan kegiatan yang dilaksanakan oleh Kelompok Siswa Peduli AIDS dan Narkoba (KSPAN) dapat membentengi generasi muda dari ancaman "tsunami" AIDS.

"Dengan memberi pemahaman sejak dini dan berkelanjutan kepada anak didik tentang bahaya HIV/AIDS dan narkoba, persoalan tersebut dapat ditekan," kata Sudikerta di sela-sela penilaian KSPAN tingkat SMP, di Amlapura, Selasa.

Dia mengemukakan, berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Bali, bahwa 80 persen lebih kasus HIV/AIDS terdapat pada kelompok usia produktif dan seksual aktif yaitu 14-49 tahun, sedangkan pada balita sekitar 3 persen.

Mayoritas kisaran usia tersebut adalah kelompok pelajar SMP-SMA dan angkatan kerja. Cara penularannya masih tetap didominasi melalui tiga besar, yaitu hubungan seks berisiko, berbagi jarum suntik tercemar virus HIV dan melalui ibu ke bayinya.

Menurut dia, berbagai langkah strategis telah dilakukan oleh Komisi Penanggulangan AIDS Provinsi Bali, diantaranya dengan meningkatkan koordinasi antara Pemerintah Provinsi Bali dengan kabupaten/kota terkait penambahan kapasitas anggaran, meningkatkan keterlibatan semua komponen baik pemerintah maupun non pemerintah (swasta, LSM, dan pegiat AIDS lainnya), serta menyelenggarakan kegiatan penilaian seperti saat ini.

"Oleh karena itu, kami minta agar siswa KSPAN aktif bergerak di sekolah dalam memberikan informasi yang benar sebagai tutor sebaya dan bersinergi dengan lembaga/indivudu yang memiliki visi dan misi sama dalam pencegahan HIV/AIDS serta penyalahgunaan narkoba. Sehingga upaya penekanan penyebaran HIV/AIDS bisa dilakukan secara maksimal," ucap Sudikerta.

Dia menambahkan terkait dalam penilaian ini komponen yang akan dinilai berupa komponen administrasi, komponen aktivitas guru/pembina, komponen aktifitas siswa KSPAN, serta komponen penunjang lainnya.

Sedangkan tim penilai, berasal dari berbagai bidang seperti Dinas Kesehatan Provinsi Bali, Kantor Wilayah Agama, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Provinsi Bali, Badan Narkotika Nasional, Biro Kesejahteraan Rakyat, serta lainnya.

Sudikerta berharap dengan terlaksananya penilaian ini, tim penilai dapat melakukan penilaian secara objektif, dan memberikan motivasi kepada pembina dan para siswa, untuk lebih meningkatkan peran sertanya sebagai KSPAN.

"Dengan demikian, kegiatan ini dapat memberikan kontribusi nyata dalam penanganan HIV/AIDS," katanya.