Helsinki (ANTARA News) - Perdana Menteri Finlandia, Juha Sipila, yang kaya raya, Sabtu, mengatakan akan menyediakan rumahnya di wilayah utara untuk menampung pengungsi.

Di tengah pergulatan pemimpin Eropa untuk mencapai kesepakatan dalam membuat kebijakan menghadapi banjir pengungsi ke Eropa, yang kebanyakan menyebrang laut menghindari perang di Suriah, Sipila --mantan pemimpin telekomunikasi-- mengatakan, pengungsi bisa menempati rumahnya di Kempele sejak 2016.

Sipila, yang memiliki rumah lain di dekat ibukora Helsinki serta rumah jabatan, mengatakan, rumahnya di Kempele hanya sedikit dimanfaatkan.

"Kita semua seharusnya bercermin dan bertanya pada diri sendiri, apa yang dapat kita berikan," katanya, dalam wawancara dengan media penyiaran YLE.

Tanggapan Sipila itu disampaikan setelah masyarakat marah atas upacara pembukaan pusat pengungsi di wilayah kota jarang penduduk di negara Nordik itu.

Finlandia tidak terbiasa dengan imigrasi massal dan pemerintahan tengah-kanan kini berkutat untuk mengatasi keadaan di tengah-tengah pengetatan belanja serta peningkatan pengangguran di negara yang sedang dilanda resesi itu.

Pemerintah pada Jumat memperkirakan peningkatan jumlah pencari suaka dua kali lipat pada tahun ini hingga mendapai 30.000, dibandingkan tahun lalu hanya 3.600.

Sipila juga mengatakan kepada YLE bahwa Uni Eropa berencana membagi 120.000 orang pengungsi yang masuk ke Yunani, Italia dan Hongaria ke negara-negara anggota UE yang harus sukarela menerima dan berharap Finlandia bisa memberi contoh.