Ismailia, Mesir (ANTARA News) - Mesir pada Sabtu (25/7) memulai operasi percobaan Terusan Suez Baru-nya dengan persinggahan tiga kapal raksasa, kurang dua pekan sebelum jalur air tersebut dibuka buat pelayaran internasional.

"Ini adalah jalur pertama kapal besar melalui Terusan Suez Baru, yang mencerminkan keberhasilan proyek ini," kata Ahmed Abdel-Moneim, pejabat hubungan masyarakat Lembaga Terusan Suez, kepada Xinhua.

Ketiga kapal yang singgah di saluran air baru tersebut berasal dari Singapura, Luksemburg dan Bahrain, tambahnya.

Pada 6 Agustus tahun lalu, Presiden Mesir Abdel-Fattah As-Sisi memberi izin bagi proyek nasional Terusan Suez Baru, saluran air yang baru digali sepanjang 35 kilometer di sepanjang Tarusan Suez lama --dengan panjang 190 kilometer-- dan pendalaman beberapa bagian saluran asli.

As-Sisi memberi tenggat ketat satu-tahun bagi Terusan Suez Baru --akan akan dibuat bagi persinggahan kapal.

Tanggal 6 Agustus ditetapkan bagi upacara pembukaan terusan baru itu, yang direncanakan dihadiri para pejabat senior dari seluruh dunia, termasuk kepala negara.

"Peresmian akan dilakukan tepat pada waktunya sebab semua penggalian kering dan pekerjaan pengerukan sudah 100 persen selesai," kata pejabat tersebut, sebagaimana dikutip Xinhua di Jakarta, Minggu siang.

Terusan Suez Baru itu, yang berdampingan dengan Terusan Suez lama, diperkirakan akan membantu menghidupkan kembali ekonomi Mesir yang sakit dengan meningkatkan penghasilan tahunan dari lalu-lintas kapal dari 5,3 miliar dolar AS pada 2015 jadi 13,3 miliar dolar sampai 2023, dan menarik penanaman modal asing serta menciptakan ribuan lapangan kerja.

Proyek penanaman modal masa depan di wilayah sekitar Terusan Suez juga diperkirakan akan menghasilkan miliaran dolar setiap tahun buat negeri.