Seoul (ANTARA News) - Pabrikan asal Korea Selatan, Hyundai Motor Co, menyatakan keuntungan mereka mengalami perlambatan di enam kuartal secara beruntun, sesuai prakiraan, menyusul melemahnya daya jual di pasar-pasar utama seperti Tiongkok dan Amerika Serikat sementara penguatan nilai tukar won masih berdampak terhadap mereka.

Perusahaan yang bersama dengan rekanan mereka Kia Motors menempati peringkat kelima penjualan mobil secara global tersebut mengumumkan pada Kamis bahwa mereka hanya meraup keuntungan 1,7 triliun won (sekira 1,4 miliar dolar AS) pada kuartal II 2015 atau merosot 24 persen dari 2,2 triliun won (sekira 1,9 miliar dolar AS) pada periode yang sama tahun lalu.

Pencapaian tersebut sesuai dengan rataan perkiraan 14 analis yang dikumpulkan Thomson Reuters.

Hyundai menyatakan penjualan di pasar terbesar mereka, Tiongkok, pada kuartal II 2015 menurun sekira 8 persen dibanding periode yang sama tahun lalu akibat kompetisi yang makin ketat dan perlambatan pertumbuhan ekonomi negara adiekonomi terbesar kedua dunia itu.

Keuntungan juga tertekan akibat banyaknya pengeluaran untuk insentif penjualan demi merayu para calon pelanggan di Tiongkok serta AS, di mana model SUV terbatas Hyundai banyak membantu pangsa pasar mereka.

Selain itu kenaikan popularitas mobil asing di Korsel juga berdampak terhadap pemangkasan dominasi mereka di tanah sendiri.

Pergerakan nilai tukar juga tidak bersahabat terhadap pabrikan tersebut, menyusul penguatan sebesar 11,5 persen terhadap yen dan 16,4 persen terhadap euro sebagai rataan dibandingkan kuartal II 2014 lalu, yang memberikan ruang bagi pesaing asal Jepang dan Eropa di pasar ekspor.

Gejala penurunan keuntungan telah membuat investor pikir-pikir, dengan nilai saham telah anjlok sedikitnya 22,5 persen sepanjang 2015 seturut penutupan Rabu (22/7) kemarin, yang memperlihatkan nilai saham Hyundai hampir mendekati titik terendah mereka dalam lima tahun terakhir.

Guna menenangkan para investor, perusahaan sempat mengumumkan akan membagikan dividen untuk kali pertama tahun ini senilai 1.000 won per lembar saham.

Hyundai tengah menggantungkan nasib mereka di semester kedua pada peluncuran model-model rombakan yang diharapkan mampu membalikkan tren.

Mereka dijadwalkan akan mulai memasarkan Tucson SUV di pasar AS pada akhir Juli dan bakal memperkenalkan versi baru dari sedan Elantra dan model mewah Equus di sisa tahun ini, demikian Reuters.