Kediri (ANTARA News) - Pertunjukan musik dangdut di Taman Wisata Bendungan Gerak Waru-Turi, Gempengrejo, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Senin siang bubar, setelah panggungnya hancur diamuk ratusan penonton. Informasi yang dihimpun ANTARA dari lokasi kejadian, peristiwa yang terjadi sekitar pukul 11.30 WIB itu, dipicu oleh kekecewaan penonton, akibat "sound system" mati mendadak di tengah berlangsungnya pertunjukan musik perayaan Tahun Baru 2007 itu. Ratusan penonton langsung melompat pagar pembatas setinggi 1,5 meter, lalu naik ke atas panggung dan merusak semua peralatan sound system (pengeras suara) dan peralatan musik. Penyanyi perempuan dan para pemain musikpun lari tunggang langgang menyelamatkan diri, sebelum menjadi sasaran amukan massa yang meledak-ledak. "Sudah sound system mati, grup dangdut idola tak muncul-muncul di panggung," cetus Pido, salah seorang penonton yang suaranya tertelan teriakan "Sera...! Sera....!" di tengah kericuhan. Sera adalah grup musik dangdut asal Gresik yang namanya terpampang pada baliho bersama bintang penyanyi dangdut lainnya, di samping nama seorang pelawak Madura yang wajahnya sering nongol di stasiun televisi lokal Jatim. "Kami kecewa, karena hingga penyanyi dangdut lokal melantunkan delapan tembang, grup dan penyanyi yang kami idolakan tak kunjung ada tanda-tanda menampakkan batang hidungnya," ucap Budi, seorang penonton asal Purwoasri, Kediri. Menurut dia, para penonton yang sudah telanjur membayar tiket masuk seharga Rp8.000 itu, akhirnya tak kuat menahan emosi dengan menyerbu panggung saat pertunjukan musik masih berlangsung. Kendati tidak ada korban jiwa, kejadian itu mengakibatkan penyelenggara pertunjukan mengalami kerugian hingga mencapai Rp150 juta, karena raibnya sejumlah mikropon, beberapa unit gitar, beberapa gendang dan drum serta peralatan panggug lainnya. "Peralatan yang hilang itu ada yang dirusak dan ada yang hilang dibawa kabur penonton," ungkap bagian teknisi bernama Bardi. Ia menyesalkan kejadian itu, karena tidak ada seorangpun petugas keamanan yang berjaga-jaga di depan panggung, dengan penonton yang jumlahnya diperkirakan mencapai 15 ribu orang itu. Beberapa petugas keamanan dari Polsek Gampengrejo hanya berjaga-jaga di depan pintu masuk Taman Wisata Bendungan Waru-Turi, sedang dua petugas dari Polres Kediri tampak sibuk mengatur arus lalu lintas di Jala Raya Kediri-Kertosono yang berjarak sekitar 20 meter dari lokasi kejadian. Namun demikian, Kepala Polsek Gampengrejo, AKP Suprapto WTP, menampik keras tudingan itu. "Kalau di sini dikatakan tidak ada petugas keamanan, lantas kami ini siapa?," ujarnya di tengah kesibukan mengatur massa yang keluar-masuk lokasi pertunjukan, sehingga suasana menjadi semerawut. Hanya Suprapto tidak menjawab ketika ditanya berapa jumlah personel kepolisian yang turut mengamankan pertunjukan musik yang dipadati penonton dari beberapa daerah di luar Kediri itu. (*)