Hasto ungkap alasan Samad ingin jadi Wapres
10 Februari 2015 21:44 WIB
Hasto Kristiyanto Saksi Sidang Praperadilan Plt Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto (tengah) menjawab pertanyaan wartawan sebelum menjadi saksi pada sidang praperadilan status tersangka Komjen Budi Gunawan (BG) di PN Jakarta Selatan, Jakarta, Selasa (10/2/15). Sidang tersebut dengan agenda mendengarkan kesaksian serta pengajuan bukti dari saksi pihak pemohon.(ANTARA FOTO/Reno Esnir) ()
Jakarta (ANTARA News) - Pelaksana Tugas Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengungkapkan alasan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Abraham Samad ingin menjadi wakil presiden mendampingi Joko Widodo.
"Alasan Abraham Samad, bahwa posisinya sekarang sebagai ketua KPK tidak efektif (dalam melakukan pemberantasan korupsi)," kata Hasto seusai menjadi saksi dalam praperadilan Budi Gunawan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa.
Hasto menyebutkan, dengan menjadi wakil presiden Samad bisa melakukan pemberantasan korupsi dengan lebih baik.
"Dalam tugas memberantas korupsi khususnya dalam institusi kepolisian dan Kejaksaan Agung akan bisa dijalankan dengan lebih baik," kata dia.
Hasto juga mengatakan bahwa dirinya melaporkan kepada Joko Widodo terkait pertemuannya dengan Samad.
"Tentu saja di dalam proses saya sampaikan pada beliau bahwa ada inisiatif ada tawaran bahwa Bapak Abraham Samad memohon untuk menjadi wakil presiden," kata Hasto.
Hasto mengatakan hanya melaporkan pertemuannya dengan Abraham Samad secara substansial. Ia juga menuturkan hanya melaporkan sebagian pertemuannya kepada Jokowi.
"Pertemuan pertama beliau (Jokowi) tidak tahu, secara rinci secara detail beliau tidak tahu. Hanya saja secara substansi saya melaporkan pada beliau bahwa Bapak Abraham Samad baik secara langsung atau tidak langsung memohon jadi wakil presiden," kata politisi PDIP tersebut.
Pada hari ini (Selasa 10/2) Hasto menjadi saksi di persidangan praperadilan Komjen Pol Budi Gunawan.
Dalam keterangannya di pengadilan Hasto memberikan klarifikasi terkait pernyataannya yang diungkapkan di Komisi III DPR tentang pertemuan Abraham Samad dengan petinggi parpol.
Ia juga menerangkan di muka persidangan bahwa dirinya pernah ditugaskan oleh Jokowi untuk memberi tahu Samad soal pembatalan sebagai calon wakil presiden.
"Alasan Abraham Samad, bahwa posisinya sekarang sebagai ketua KPK tidak efektif (dalam melakukan pemberantasan korupsi)," kata Hasto seusai menjadi saksi dalam praperadilan Budi Gunawan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa.
Hasto menyebutkan, dengan menjadi wakil presiden Samad bisa melakukan pemberantasan korupsi dengan lebih baik.
"Dalam tugas memberantas korupsi khususnya dalam institusi kepolisian dan Kejaksaan Agung akan bisa dijalankan dengan lebih baik," kata dia.
Hasto juga mengatakan bahwa dirinya melaporkan kepada Joko Widodo terkait pertemuannya dengan Samad.
"Tentu saja di dalam proses saya sampaikan pada beliau bahwa ada inisiatif ada tawaran bahwa Bapak Abraham Samad memohon untuk menjadi wakil presiden," kata Hasto.
Hasto mengatakan hanya melaporkan pertemuannya dengan Abraham Samad secara substansial. Ia juga menuturkan hanya melaporkan sebagian pertemuannya kepada Jokowi.
"Pertemuan pertama beliau (Jokowi) tidak tahu, secara rinci secara detail beliau tidak tahu. Hanya saja secara substansi saya melaporkan pada beliau bahwa Bapak Abraham Samad baik secara langsung atau tidak langsung memohon jadi wakil presiden," kata politisi PDIP tersebut.
Pada hari ini (Selasa 10/2) Hasto menjadi saksi di persidangan praperadilan Komjen Pol Budi Gunawan.
Dalam keterangannya di pengadilan Hasto memberikan klarifikasi terkait pernyataannya yang diungkapkan di Komisi III DPR tentang pertemuan Abraham Samad dengan petinggi parpol.
Ia juga menerangkan di muka persidangan bahwa dirinya pernah ditugaskan oleh Jokowi untuk memberi tahu Samad soal pembatalan sebagai calon wakil presiden.
Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015
Tags: