Suku cadang pengaruhi rendahnya penurunan tarif AKDP
23 Januari 2015 02:48 WIB
Penyesuaian Tarif Angkot. Puluhan angkutan umum (angkot) menunggu penumpang di Terminal Kampung Melayu, Jakarta, Senin (19/1). Menteri Perhubungan (Menhub) Ignasius Jonan meminta tarif angkutan umum (angkot) turun minimal 5 persen, seiring penurunan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) Senin, 19 Januari 2015. (ANTARA FOTO/Zabur Karuru)
Ambon (ANTARA News) - Harga suku cadang kendaraan yang tidak turun mempengaruhi rendahnya penurunan tarif angkutan kendaraan dalam provinsi (AKDP) di Maluku, menindaklanjuti keputusan pemerintah menurunkan harga BBM pada 19 Januari 2015.
"Harga spare parts yang dijual para pedagang tidak turun terkait keputusan pemerintah menurunkan harga BBM sehingga tarif AKDP sebanyak 63 trayek di Maluku turunnya relatif rendah," kata Kadis Perhubungan setempat, Benny Gaspersz, di Ambon, Kamis.
Tarif AKDP di Ambon sebanyak 43 trayek serta Masohi, ibu kota Kabupaten Maluku Tengah dan Kota Tual masing-masing 10 trayek mengalami penurunan sekitar empat persen.
Penurunan untuk penyeberangan tarifnya 6,15 persen bagi orang dewasa dan anak-anak 70 persen.
Penyeberangan hanya untuk trayek Hunimua, pulau Ambon-Waipirit, pulau Seram dan Galala, Kota Ambon-Namlea, ibu kota Kabupaten Buru. Sedangkan angkutan laut yang 17 trayek tarifnya hanya turun 0,94 persen.
Benny yang didampingi Sekretaris Dinas Perhubungan Maluku, Elvis Patiselanno itu mengemukakan, perhitungan penurunan itu sudah mempertimbangkan pemberlakuan tarif ambang atas maupun bawah.
"Jadi sekiranya terjadi kenaikan harga BBM kemungkinan pada Februari 2015, maka akan dihitung kembali," ujarnya.
Benny mengakui, penurunan tarif, baik AKDP, penyeberangan maupun laut disampaikan kepada masyarakat tanpa ditandatangani Gubernur Said yang masih berada di Jakarta untuk urusan dinas.
"Saya koordinasikan dengan Gubernur Said, Kamis (22/1) pagi dan diarahkan diumumkan setelah diparaf Asisten I maupun III Sekda Maluku, selanjutnya penandatangan SK setelah beliau berada di Ambon," katanya.
Dia menambahkan, pemberlakukan tarif AKDP tidak melibatkan DPD Organda Maluku karena vakumnya kepengurusan badan ini.
"Harga spare parts yang dijual para pedagang tidak turun terkait keputusan pemerintah menurunkan harga BBM sehingga tarif AKDP sebanyak 63 trayek di Maluku turunnya relatif rendah," kata Kadis Perhubungan setempat, Benny Gaspersz, di Ambon, Kamis.
Tarif AKDP di Ambon sebanyak 43 trayek serta Masohi, ibu kota Kabupaten Maluku Tengah dan Kota Tual masing-masing 10 trayek mengalami penurunan sekitar empat persen.
Penurunan untuk penyeberangan tarifnya 6,15 persen bagi orang dewasa dan anak-anak 70 persen.
Penyeberangan hanya untuk trayek Hunimua, pulau Ambon-Waipirit, pulau Seram dan Galala, Kota Ambon-Namlea, ibu kota Kabupaten Buru. Sedangkan angkutan laut yang 17 trayek tarifnya hanya turun 0,94 persen.
Benny yang didampingi Sekretaris Dinas Perhubungan Maluku, Elvis Patiselanno itu mengemukakan, perhitungan penurunan itu sudah mempertimbangkan pemberlakuan tarif ambang atas maupun bawah.
"Jadi sekiranya terjadi kenaikan harga BBM kemungkinan pada Februari 2015, maka akan dihitung kembali," ujarnya.
Benny mengakui, penurunan tarif, baik AKDP, penyeberangan maupun laut disampaikan kepada masyarakat tanpa ditandatangani Gubernur Said yang masih berada di Jakarta untuk urusan dinas.
"Saya koordinasikan dengan Gubernur Said, Kamis (22/1) pagi dan diarahkan diumumkan setelah diparaf Asisten I maupun III Sekda Maluku, selanjutnya penandatangan SK setelah beliau berada di Ambon," katanya.
Dia menambahkan, pemberlakukan tarif AKDP tidak melibatkan DPD Organda Maluku karena vakumnya kepengurusan badan ini.
Pewarta: Alex Sariwating
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015
Tags: