Jakarta (ANTARA News) - Departemen Perhubungan (Dephub) telah mencek kelaikan pesawat haji, 24 pesawat utama dan tiga pesawat cadangan, untuk angkutan haji tahun ini yang akan dimulai pada 28 November 2006, dan semuanya laik terbang. "Semua persiapan, termasuk pencekan dan kelaikan sudah dilakukan. Hasilnya laik terbang," kata Dirjen Perhubungan Udara, Dephub, M. Iksan Tatang di Jakarta, Rabu. Dijelaskannya, seluruh pesawat itu dijadwalkan mengangkut sebanyak 400-an kelompok terbang (kloter) jemaah haji dari Indonesia dan akan diangkut oleh maskapai nasional Garuda Indonesia dan maskapai Saudi Airlines. "Sementara untuk kesiapan bandara, sedang dilakukan persiapan, khususnya terkait dengan bongkar muat barang jemaah," katanya. Tatang menjelaskan, 13 pesawat utama dan tiga pesawat cadangan itu merupakan pesawat yang disiapkan oleh Garuda Indonesia. Sedangkan 11 pesawat disiapkan oleh Saudi Airlines aneka tipe, umumnya berbadan lebar (wide body). Garuda Indonesia sendiri, kata Tatang, menyewa 12 pesawat dari 13 pesawat yang disiapkan untuk angkutan haji sedangkan satu pesawat sisanya adalah milik Garuda sendiri. Ke-12 pesawat yang disewa itu adalah empat pesawat Boeing tipe 767-300 dari Thompson Flying, dua pesawat Boeing tipe 747 dari Cost Air, dua pesawat tipe Airbus 330 dari maskapai Qantas, satu pesawat Airbus 330 dari Thomas Cook, dan dua pesawat Airbus tipe 330 dari My Travel, dan satu pesawat Boeing tipe 747 dari Orien Thai. "Rata-rata umur pesawatnya masih baru dan paling tua buatan 1996," kata Tatang. Garuda Indonesia rencananya akan menerbangkan jemaah haji dari sembilan bandara embarkasi atau bandara keberangkatan haji dan Saudi Airlines dari tiga embarkasi. Garuda secara keseluruhan akan mengangkut 247 jemaah haji sedangkan Saudi Airlines akan mengangkut sebanyak kurang lebih 160-an jemaah haji. (*)