Jakarta (ANTARA News) - Rektor Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Prof. Dr. Djaali mengatakan UNJ menerima 280 mahasiswa baru yang dinyatakan lulus Program Bidik Misi melalui Ujian Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN).

"Program Bidik Misi memberikan bantuan biaya pendidikan dan bantuan biaya hidup selama menjadi mahasiswa," katanya di ruang kerjanya di Jakarta, Kamis.

Ia menjelaskan, program Bidik Misi adalah suatu program yang di peruntukkan bagi mahasiswa yang kurang mampu secara ekonomi tetapi memiliki potensi akademik yang memadai.

Menurut dia, pembayaran kuliah melalui bidik misi hanya dengan menunjukkan penghasilan orang tua.

"Calon mahasiswa datang dan cukup menunjukkan slip gaji dari orang tua nanti pembayaran kuliahnya akan disesuaikan," katanya yang di temani oleh para Pembantu Rektor.

Ia menambahkan, kalau sudah lulus bidik misi mahasiswa tersebut harus datang dan mendaftar ulang agar diterima, karena kalau tidak, akan dinyatakan tidak lulus.

Dalam kesempatan itu ia juga menyatakan bahwa UNJ menerima 1.257 mahasiswa baru dari jalur SBMPTN, melebihi dari kuota yang ditentukan, yakni 1.200 orang.

Hal ini menurut dia, karena pada saat ujian Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN), calon mahasiswa yang mendaftar tidak mencapai kuota yang diharapkan.

"Kuota saat SNMPTN 2.100 orang namun yang daftar hanya 1.400 orang, makanya saat SBMPTN kami tambah," kata dia.

Ia menambahkan, walaupun kekurangan kuota itu sudah ditutupi namun masih kurang, karena itu pihaknya akan mensubtitusi lagi dengan seleksi dari jalur mandiri.

Djaali mengatakan kuota untuk jalur mandiri ada 800 orang dan kemungkinan akan ditambah lagi jumlahnya menjadi 1.000 orang karena daya tampung keselurahan mulai dari SNMPTN dan SBMPTN dan jalur mandiri sebanyak 4.200 mahasiswa.

Ia menjelaskan, daya tampung 4.200 orang tersebut dibagi 50 persen untuk SNMPTN berjumlah 2.100 mahasiswa, 30 persen untuk SBMPTN berjumlah 1.200 mahasiswa, dan 20 persen untuk seleksi jalur mandiri berjumlah 800 orang.

Menurut dia, kekurangan kuota ini di sebabkan oleh karena calon mahasiswa yang sudah lulus tidak mendaftar ulang.

Ketika ditanya mengenai jurusan unggulan yang paling banyak dipilih saat seleksi tersebut Djaali menyebutkan jurusan yang menjadi jurusan unggulan adalah Ekonomi Manajemen, Psikologi, Bahasa Inggris, Matematika, Akuntasi, Sosiologi, dan Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

Disamping itu, ada beberapa jurusan-jurusan baru di UNJ yakni, Sistem Komputer, dan Bahasa Mandarin, ujarnya.(*)