Jubir timses Jokowi-JK: program Jokowi berusaha manusiakan publik
16 Juni 2014 18:50 WIB
Kampanye Kartu Indonesia Sehat dan Pintar. Tim sukses pemenangan pasangan capres dan cawapres, Jokowi-Jusuf Kalla, Rieke Diah Pitaloka (kanan) membagikan kartu Indonesia Sehat dan Pintar pada penumpang bus saat kampanye di Terminal Baranangsiang, jalan Pajajaran, Kota Bogor, Jabar, Jum'at (13/6). Kegiatan kampanye dilakukan dengan sosialisasi dan pembagian kartu Indonesia Sehat dan Pintar untuk mendapatkan jaminan pendidikan, kesehatan, pelatihan dan penyaluran tenaga kerja bagi seluruh rakyat Indonesia. (ANTARA FOTO/Arif Firmansyah) ()
Jakarta (ANTARA News) - Juru bicara tim kampanye nasional Joko Widodo-Jusuf Kalla, Ferry Mursyidan Baldan, mengatakan program-program capres-cawapres Jokowi-JK secara umum berupaya memanusiakan manusia Indonesia, antara lain lewat program Indonesia Pintar dan Indonesia Sehat.
"Ke depannya, secara umum Jokowi berusaha merealisasikan visi misi dan program pemberdayaan kelas menengah bawah," kata Ferry lewat siaran persnya yang diterima di Jakarta, Senin.
Program lainnya, kata Ferry, yaitu dengan memperbaiki pasar-pasar tradisional, pembenahan pedagang kaki lima, peduli kepada pelaku industri ekonomi kreatif dan pembangunan infrastruktur di daerah agar aktivitas ekonomi berjalan lancar. "Itu terpapar jelas dalam debat capres, Minggu (15/6) malam," kata dia.
Jubir timses Jokowi-JK itu mengatakan tidak khawatir dengan kebocoran anggaran negara apabila pihaknya kelak menjadi pemenang dalam kontestasi Pilpres 2014.
"Saat menjadi wali kota Solo dan gubernur DKI Jakarta, Jokowi justru mampu menjadikan APBD surplus," kata dia menjelaskan.
"Dalam debat, Jokowi tidak menyinggung soal APBN yang bakal diobral untuk membiayai proyek-proyek besar yang menghabiskan uang negara. Artinya visi Jokowi bukan rakyat untuk ekonomi, tapi ekonomi untuk rakyat. Visi ini adalah untuk memanusiakan manusia," katanya.
Dia juga mengomentari capres rival, yakni Prabowo Subianto. Menurut Ferry, sah-sah saja apabila Prabowo mengkhawatirkan anggaran negara bocor dan berorasi bahwa selama ini keuangan negara setiap tahunnya bocor Rp1.000 triliun.
Pilpres 2014 akan diikuti oleh dua pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Joko Widodo-Jusuf Kalla. Keduanya bersaing untuk menjadi presiden dan wakil presiden pengganti Susilo Bambang Yudhoyono serta Boediono yang masa baktinya akan segera tuntas di pertengahan Oktober 2014. (A061/M026)
"Ke depannya, secara umum Jokowi berusaha merealisasikan visi misi dan program pemberdayaan kelas menengah bawah," kata Ferry lewat siaran persnya yang diterima di Jakarta, Senin.
Program lainnya, kata Ferry, yaitu dengan memperbaiki pasar-pasar tradisional, pembenahan pedagang kaki lima, peduli kepada pelaku industri ekonomi kreatif dan pembangunan infrastruktur di daerah agar aktivitas ekonomi berjalan lancar. "Itu terpapar jelas dalam debat capres, Minggu (15/6) malam," kata dia.
Jubir timses Jokowi-JK itu mengatakan tidak khawatir dengan kebocoran anggaran negara apabila pihaknya kelak menjadi pemenang dalam kontestasi Pilpres 2014.
"Saat menjadi wali kota Solo dan gubernur DKI Jakarta, Jokowi justru mampu menjadikan APBD surplus," kata dia menjelaskan.
"Dalam debat, Jokowi tidak menyinggung soal APBN yang bakal diobral untuk membiayai proyek-proyek besar yang menghabiskan uang negara. Artinya visi Jokowi bukan rakyat untuk ekonomi, tapi ekonomi untuk rakyat. Visi ini adalah untuk memanusiakan manusia," katanya.
Dia juga mengomentari capres rival, yakni Prabowo Subianto. Menurut Ferry, sah-sah saja apabila Prabowo mengkhawatirkan anggaran negara bocor dan berorasi bahwa selama ini keuangan negara setiap tahunnya bocor Rp1.000 triliun.
Pilpres 2014 akan diikuti oleh dua pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Joko Widodo-Jusuf Kalla. Keduanya bersaing untuk menjadi presiden dan wakil presiden pengganti Susilo Bambang Yudhoyono serta Boediono yang masa baktinya akan segera tuntas di pertengahan Oktober 2014. (A061/M026)
Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014
Tags: