Kawasan sekitar Ciledug Jakarta terendam banjir
23 Mei 2014 20:38 WIB
Sejumlah warga berjalan melintasi banjir yang merendam kawasan Perumahan Ciledug Indah, Tangerang, Banten, Kamis (26/6). Ratusan perumahan di Ciledug Indah 1 dan 2 terendam air yang berasal dari kawasan hulu Kali Angke. (ANTARA FOTO/Lucky R.)
Tangerang (ANTARA News) - Sejumlah lokasi di Kecamatan Ciledug, Tangerang Selatan, Banten, dan beberapa kecamatan sekitarnya terendam banjir akibat meluapnya Kali Angke dan Kali Pesanggrahan yang melintasi kawasan perbatasan Tangerang dan DKI Jakarta itu, Jumat.
Air dari Kali Angke mulai meluap dan memasuki kawasan pemukiman di sekitarnya, seperti Ciledug Indah I dan Pinang Griya Permai dengan ketinggian bervariasi, namun untuk sementara tidak lebih dari betis kaki orang dewasa, demikian pantauan Antara di lapangan.
Salah satu warga Pinang Griya Permai, Imam S (56) menuturkan kemungkinan besar debit air semakin tinggi karena datangnya air kiriman dari dataran tinggi Bogor. Lokasi rumah Imam di Pinang Griya Permai, dekat dengan jalur Kali Angke yang berhulu di kawasan Menteng, Bogor Barat.
Padahal menurut Imam, sejak Jumat pagi tadi hingga malam ini, wilayah Ciledug tidak dilanda hujan, namun ironisnya sekarang malah yang terkena banjir.
"Ini kemungkinan besar air dari Bogor. Sejak pagi tadi, air di saluran air tinggi," ujarnya.
Imam dan keluarganya mengaku sudah lelah dan jenuh dengan banjir yang kerap kali melanda Ciledug. Sejak Januari 2014, sedikitnya sudah lima kali pemukimannya dilanda banjir. Akibat banjir itu, beberapa kali Imam dan keluarganya harus mengungsi di dataran yang lebih tinggi dan tidak terkena banjir. Aktivitas usaha dan bekerja untuk mencai nafkah pun jadi terganggu.
Pusat Manajemen Lalu Lintas (TMC) Polda Metro Jaya melaporkan kelurahan Parung Serab, Ciledug, tergenang air setinggi 20-30 sentiemeter. Tingginya genangan air yang merendam jalan, berimbas pada kemacetan di wilayah itu,
Selain di kawasan perumahan di Ciledug dan Parung Serab, banjir juga melanda Jalan Swadarma yang menjadi jalur utama penghubung Tangerang ke Jakarta. Banjir di Jalan Swadarma karena meluapnya air Kali Pesanggarahan. Akibat banjir tersebut, ratusan pengendara motor dan mobil harus rela menunggu lama untuk dapat melintasi Jalan Swadarma.
Sejak beberapa tahun lalu, kawasan Ciledug memang sangat rentan dengan wilayah banjir. Jika musim penghujan tiba, terutama pada Januari dan Februari, sejumlah ruas jalan di Ciledug kerap lumpuh karena tingginnya air dari luapan Kali Angke dan Kali Pesanggarahan.
Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah pada Februari lalu, --saat puncak banjir di Ciledug--, pernah menyatakan pihaknya akan segera mengupayakan normalisasi Kali Angke agar kali tersebut dapat menampung air lebih banyak.
Arief saat itu beralasan, normalisasi Kali Angke yang membentang dari Kelurahan Petir hingga Perumahan Puri Kartika Ciledug, menghadapi kendala yakni pembebasan lahan.
Padahal, masalah banjir di Ciledug ini, bulkan masalah masyarakat yang baru terjadi pada tahun ini, tapi sudah terjadi sejak beberapa tahun lalu. Luapan air dari Kali Angke ini kerap mengakibatkan banjir di empat Kecamatan yakni Cipondoh, Pinang, Karang Tengah dan Ciledug.(*)
Air dari Kali Angke mulai meluap dan memasuki kawasan pemukiman di sekitarnya, seperti Ciledug Indah I dan Pinang Griya Permai dengan ketinggian bervariasi, namun untuk sementara tidak lebih dari betis kaki orang dewasa, demikian pantauan Antara di lapangan.
Salah satu warga Pinang Griya Permai, Imam S (56) menuturkan kemungkinan besar debit air semakin tinggi karena datangnya air kiriman dari dataran tinggi Bogor. Lokasi rumah Imam di Pinang Griya Permai, dekat dengan jalur Kali Angke yang berhulu di kawasan Menteng, Bogor Barat.
Padahal menurut Imam, sejak Jumat pagi tadi hingga malam ini, wilayah Ciledug tidak dilanda hujan, namun ironisnya sekarang malah yang terkena banjir.
"Ini kemungkinan besar air dari Bogor. Sejak pagi tadi, air di saluran air tinggi," ujarnya.
Imam dan keluarganya mengaku sudah lelah dan jenuh dengan banjir yang kerap kali melanda Ciledug. Sejak Januari 2014, sedikitnya sudah lima kali pemukimannya dilanda banjir. Akibat banjir itu, beberapa kali Imam dan keluarganya harus mengungsi di dataran yang lebih tinggi dan tidak terkena banjir. Aktivitas usaha dan bekerja untuk mencai nafkah pun jadi terganggu.
Pusat Manajemen Lalu Lintas (TMC) Polda Metro Jaya melaporkan kelurahan Parung Serab, Ciledug, tergenang air setinggi 20-30 sentiemeter. Tingginya genangan air yang merendam jalan, berimbas pada kemacetan di wilayah itu,
Selain di kawasan perumahan di Ciledug dan Parung Serab, banjir juga melanda Jalan Swadarma yang menjadi jalur utama penghubung Tangerang ke Jakarta. Banjir di Jalan Swadarma karena meluapnya air Kali Pesanggarahan. Akibat banjir tersebut, ratusan pengendara motor dan mobil harus rela menunggu lama untuk dapat melintasi Jalan Swadarma.
Sejak beberapa tahun lalu, kawasan Ciledug memang sangat rentan dengan wilayah banjir. Jika musim penghujan tiba, terutama pada Januari dan Februari, sejumlah ruas jalan di Ciledug kerap lumpuh karena tingginnya air dari luapan Kali Angke dan Kali Pesanggarahan.
Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah pada Februari lalu, --saat puncak banjir di Ciledug--, pernah menyatakan pihaknya akan segera mengupayakan normalisasi Kali Angke agar kali tersebut dapat menampung air lebih banyak.
Arief saat itu beralasan, normalisasi Kali Angke yang membentang dari Kelurahan Petir hingga Perumahan Puri Kartika Ciledug, menghadapi kendala yakni pembebasan lahan.
Padahal, masalah banjir di Ciledug ini, bulkan masalah masyarakat yang baru terjadi pada tahun ini, tapi sudah terjadi sejak beberapa tahun lalu. Luapan air dari Kali Angke ini kerap mengakibatkan banjir di empat Kecamatan yakni Cipondoh, Pinang, Karang Tengah dan Ciledug.(*)
Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014
Tags: