Jakarta (ANTARA News) - Microsoft memperingatkan pengguna produk mereka setelah menemukan celah keamanan pada browser Internet Explorer.

Versi 6 hingga 11 rentan terhadap kelemahan ini, yang memungkinkan peretas (hacker) meniru website untuk mencuri data pribadi pengguna.

Microsoft mengatakan bahwa mereka sejauh ini baru mengetahui "serangan terbatas, terarah" dan belum merilis update terbaru.

"Setelah menyelesaikan investigasi, Microsoft akan mengambil tindakan tepat untuk melindungi pelanggan, termasuk memberikan solusi melalui proses update keamanan bulanan, atau update keamanan out-of-cycle, tergantung kebutuhan pelanggan," kata perusahaan ini seperti dilansir laman Digital Spy.

Kelemahan itu membuat hacker dapat memperoleh akses namun hanya jika mereka bisa meyakinkan pengguna untuk mengakses "situs yang dibuat secara khusus", yang mungkin ditampilkan saat pengguna melihat-lihat email, lambiran, atau pesan instan.

Jika berhasil, penyerang dapat meng-install perangkat lunak, melihat, mengubah atau menghapus data, dan bahkan membuat akun baru dengan hak akses penuh.

Pengguna Internet Explorer pada Windows Server 2003, Windows Server 2008, Windows Server 2008 R2, Windows Server 2012 dan Windows Server 2012 R2, diperkirakan terlindung dari serangan ini.