Madrid/Kopenhagen (ANTARA News) - Tidak akan ada tambahan pasukan Spanyol di Afganistan kendati terjadi peningkatan ancaman atas balatentara asing di sana, kata Menteri Pertahanan Spanyol Jose Antonio Alonso hari Selasa. Terjadi peningkatan jelas dalam ancaman sejak Pasukan Bantuan Keamanan Antarbangsa (ISAF) NATO (kelompok pertahanan Atlantik utara) memperluas gerakannya ke bagian selatan negeri itu, tempat mereka berhadapan dengan serangan Talib, pengedar narkotika dan panglima perang, katanya di acara ekonomi di Madrid. "Kami tidak akan meningkatkan peranserta kami di ISAF, katanya, dengan menekankan bahwa pasukan Spanyol di luar negeri mencapai batas atas 3.000 orang, sesudah penempatan lebih dari 1.100 anggota angkatan bersenjatanya di Libanon. Satu tentara Spanyol tewas oleh bom di Afganistan bulan Juli dan pasukan Spanyol mengalami beberapa kejadian kecil beberapa hari terahir, kendati kurang gawat daripada serangan terhadap balatentara asing lain. Terdapat sekitar 700 tentara Spanyol dala ISAF di Afganistan barat dan utara. Balatentara pimpinan Amerika Serikat melancarkan perang melawan Talib dan sekutu Alqaida-nya sesaat sesudah serangan 11 September 2001 di negara adidaya itu. Perang itu dilancarkan untuk menumbangkan pemerintahan Talib dengan dalih kelompok itu tidak mau menyerahkan pemimpin Alqaida Osama bin Ladin, yang Amerika Serikat tuduh sebagai otak serangan terhadap lambang kekuasaan negara adidaya tersebut. Dari Kopenhagen dikabarkan bahwa Denmark merencanakan mengirim tambahan 30 serdadu ke Afganistan dan melengkapi mereka dengan peralatan lebih canggih, kata Menteri Pertahanan Denmark Soren Gade hari Selasa. Kepada wartawan seusai bertemu dengan panitia urusan luar negeri, Gade menyatakan balatentara Denmark itu, yang bulan mendatang dikirim ke Afganistan, berjumlah 390 orang, 30 di antaranya akan ditempatkan di Afganistan selatan. Peralatan canggih itu meliputi kendaraan lapis baja, mortir dan perangkat pemandu pesawat, yang dapat dipanggil untuk memberi dukungan udara, katanya. Balatentara Denmark ditempatkan sejak Juli di Propinsi Helmand, Afganistan selatan, tempat terjadi serangan hampir setiap hari atas peronda dan markas tentara. Biaya pasukan dan peralatan tambahan itu diperkirakan sekitar 15 juta kroner (sekitar 25 miliar rupiah). Sekitar 40 serdadu Denmark ditempatkan di Feyzabad, Afganistan timurlaut, sebagai bagian dari Satuan Pembangunan Propinsi (PRT) pimpinan Jerman. Sisanya merupakan bagian dari ISAF. Satu kesatuan Denmark terdiri atas 100 tentara di Afganistan selatan ahir Agustus menarik diri dari markasnya, yang mendapat serangan Talib tiap hari. Denmark memiliki 290 tentara di provinsi Helmand di bawah komando Inggris sebagai bagian dari ISAF.(*)