Martini warga Desa Masigit, Kecamatan Carenang, Kabupaten Serang, Kamis, mengatakan sudah sekitar dua bulan Sungai Ciujung berwarna kehitaman, padahal air sungai ini sebelumnya masih berwarna kecokelatan.
"Air sungai ini biasa digunakan warga untuk kebutuhan sehari-hari seperti mandi, mencuci piring sampai baju," katanya.
Ia mengatakan sungai tersebut juga mengeluarkan aroma bau seperti amoniak setiap memasuki musim kemarau.
Baca juga: KLHK nilai aliran Sungai Ciujung kurang sehat
Baca juga: Limbah Pabrik Kertas Cemari Sungai Ciujung, Serang
"Pengawasan selalu kami lakukan, hal tersebut tidak akan pernah muncul jika tidak musim kemarau. Dan untuk saat ini anggota DPRD juga baru dilantik maka secara kewenangan belum dapat melakukan tupoksinya. Kita tunggu sampai alat kelengkapan DPRD terbentuk semuanya untuk dapat menyelesaikan persoalan yang ada di masyarakat," katanya.
Ia menegaskan, pemerintah daerah harus menindak tegas perusahaan "nakal" yang masih membuang limbah tanpa mengolahnya sehingga mencemari Sungai Ciujung.
Baca juga: Pemkab Kotawaringin Timur gandeng UGM teliti pencemaran Sungai Mentaya
Baca juga: Peneliti soroti kerusakan DAS akibat tak peduli konservasi tanah & air
Baca juga: Cegah pencemaran, DLH pantau sungai dekat kawasan industri Tangerang