Pemkot Pekanbaru sampaikan RAPBD Perubahan 2024 sebesar Rp3,3 triliun
2 September 2024 19:09 WIB
Pj Wali Kota Pekanbaru Risnandar Mahiwa ketika menyampaikan Pidato Pengantar Nota Keuangan dan Rancangan Paraturan Daerah tentang Perubahan APBD 2024 di Pekanbaru, Riau, Senin (2/9/2024). ANTARA/HO-Pemkot Pekanbaru
Pekanbaru, Riau (ANTARA) - Pemerintah Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, menyampaikan Nota Keuangan Rancangan Peraturan Daerah tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan Tahun 2024 sebesar Rp3,3 triliun.
Penjabat (Pj) Wali Kota Pekanbaru Risnandar Mahiwa saat menyampaikan RAPBD melalui rapat paripurna DPRD di Pekanbaru, Riau, Senin, mengatakan untuk pendapatan ditargetkan sebesar Rp3,301 triliun.
"Pendapatan daerah ditargetkan sebesar Rp3,301 triliun yang terdiri atas pendapatan asli daerah (PAD) sebesar Rp1,139 triliun dan pendapatan transfer Rp2,161 triliun," katanya.
Kemudian, untuk belanja daerah direncanakan sebesar Rp3,3 triliun. Belanja itu diperuntukkan untuk belanja operasi, belanja modal, dan belanja tidak terduga.
Komponen RAPBD Perubahan lainnya yakni penerimaan pembiayaan daerah ditargetkan sebesar Rp9,034 miliar dan pengeluaran pembiayaan daerah ditargetkan sebesar Rp10 miliar.
Risnandar menjelaskan bahwa peningkatan ini cukup signifikan dibandingkan APBD awal tahun 2024 yang sebesar Rp2,993 triliun. Kenaikan sebesar Rp316 miliar didominasi oleh penerimaan dari dana bagi hasil transfer pemerintah pusat.
Terkait belanja, dia mengatakan berbagai program masih membutuhkan kelanjutan, terutama terkait infrastruktur jalan dan masalah fiskal yang sebelumnya mengalami kekurangan. Salah satu fokus utamanya adalah meningkatkan kinerja PAD.
"Saat saya menjabat, banyak ditemukan kebocoran PAD. Oleh karena itu, saya meminta para kepala organisasi perangkat daerah (OPD) untuk lebih giat meningkatkan kinerja mereka, terutama di Badan Pendapatan Daerah (Bapenda)," ujarnya.
Selain itu, ia juga mencatat bahwa kebutuhan di sekretariat DPRD harus disesuaikan seiring dengan penambahan lima anggota DPRD pada tahun ini. Penambahan lima anggota DPRD ini turut berkontribusi dalam peningkatan anggaran.
"Pendapatan daerah ditargetkan sebesar Rp3,301 triliun yang terdiri atas pendapatan asli daerah (PAD) sebesar Rp1,139 triliun dan pendapatan transfer Rp2,161 triliun," katanya.
Kemudian, untuk belanja daerah direncanakan sebesar Rp3,3 triliun. Belanja itu diperuntukkan untuk belanja operasi, belanja modal, dan belanja tidak terduga.
Komponen RAPBD Perubahan lainnya yakni penerimaan pembiayaan daerah ditargetkan sebesar Rp9,034 miliar dan pengeluaran pembiayaan daerah ditargetkan sebesar Rp10 miliar.
Risnandar menjelaskan bahwa peningkatan ini cukup signifikan dibandingkan APBD awal tahun 2024 yang sebesar Rp2,993 triliun. Kenaikan sebesar Rp316 miliar didominasi oleh penerimaan dari dana bagi hasil transfer pemerintah pusat.
Terkait belanja, dia mengatakan berbagai program masih membutuhkan kelanjutan, terutama terkait infrastruktur jalan dan masalah fiskal yang sebelumnya mengalami kekurangan. Salah satu fokus utamanya adalah meningkatkan kinerja PAD.
"Saat saya menjabat, banyak ditemukan kebocoran PAD. Oleh karena itu, saya meminta para kepala organisasi perangkat daerah (OPD) untuk lebih giat meningkatkan kinerja mereka, terutama di Badan Pendapatan Daerah (Bapenda)," ujarnya.
Selain itu, ia juga mencatat bahwa kebutuhan di sekretariat DPRD harus disesuaikan seiring dengan penambahan lima anggota DPRD pada tahun ini. Penambahan lima anggota DPRD ini turut berkontribusi dalam peningkatan anggaran.
Pewarta: Bayu Agustari Adha
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2024
Tags: