GAPKI gandeng NPPAN perluas pasar sawit ke Nigeria
24 Agustus 2024 11:49 WIB
Ketua Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Eddy Martono (kanan) melakukan penandatanganan nota kesepahaman (MOU) dengan President of National Palm Producers Association of Nigeria (NPPAN) Alphonsus Inyang (kiri), di sela rangkaian Festival Indonesia Expo di Afficient Event Center, Kano, Nigeria, Jumat (23/8/2024). ANTARA/HO-Gapki
Jakarta (ANTARA) - Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) menggandeng Asosiasi Produsen Kelapa Sawit Nasional Nigeria (National Palm Producers Association of Nigeria/NPPAN) memperkuat kerjasama dan memperluas pasar ekspor minyak sawit Indonesia di Nigeria.
Ketua Umum GAPKI Eddy Martono mengatakan terkait hal itu pihaknya telah melakukan penandatanganan nota kesepahaman (MOU) dengan President of NPPAN Alphonsus Inyang di sela rangkaian Festival Indonesia Expo di Afficient Event Center, Kano, Nigeria, Jumat (23/8).
"Penandatanganan MoU ini menjadi langkah penting dalam upaya meningkatkan hubungan ekonomi dan perdagangan antara Indonesia dan Nigeria, khususnya di sektor kelapa sawit," ujarnya dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu.
Gapki, lanjutnya, berkomitmen untuk mendukung pertumbuhan industri kelapa sawit di Nigeria dan menjalin kerjasama yang saling menguntungkan. Diharapkan MoU ini juga mendorong hubungan bilateral kedua negara ke depannya.
Festival Indonesia Expo merupakan acara yang diinisiasi oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Nigeria di Afficient Event Center, Kano State salah satu negara bagian di Nigeria.
Salah satu kegiatan dalam acara ekspo tersebut yakni studi banding ke pabrik pengisian dan pengemasan minyak goreng yang berada di Kano Free Trade Zone (KFTZ).
Direktur KFTZ Muazu Musa Sahabi menyambut baik MoU antara GAPKI dan NPPAN untuk mengembangkan industri sawit di Nigeria, selain itu pihaknya berkomitmen untuk memfasilitasi investasi yang masuk dengan menawarkan timbal balik yang dilengkapi berbagai macam kemudahan seperti pengurangan pajak, pembebasan PPN, bebas bea impor, serta jaminan keamanan tambahan.
Kepala Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Lagos Immanuel Lingga menyatakan keterlibatan Indonesia dalam industri kelapa sawit di Nigeria selain meningkatkan kesejahteraan petani lokal juga memperkuat citra positif kelapa sawit di pasar global, terutama dalam menghadapi tantangan dari kampanye negatif di pasar Eropa.
Saat ini, total ekspor produk sawit Indonesia ke Afrika mencapai 4,2 juta ton pada 2023, dengan 94 ribu ton di antaranya dikirim ke Nigeria.
"Angka ini menunjukkan potensi besar untuk peningkatan, terutama mengingat kebutuhan minyak sawit di Nigeria yang terus berkembang dan posisinya sebagai jalur perhubungan perdagangan utama di Afrika," katanya.
Baca juga: Gapki minta penataan pabrik kelapa sawit tanpa kebun
Baca juga: Gapki: Prospek komoditas sawit masih bagus di tengah Pilpres AS 2024
Baca juga: Gapki sebut 513 ribu hektare kebun sawit petani perlu peremajaan
Ketua Umum GAPKI Eddy Martono mengatakan terkait hal itu pihaknya telah melakukan penandatanganan nota kesepahaman (MOU) dengan President of NPPAN Alphonsus Inyang di sela rangkaian Festival Indonesia Expo di Afficient Event Center, Kano, Nigeria, Jumat (23/8).
"Penandatanganan MoU ini menjadi langkah penting dalam upaya meningkatkan hubungan ekonomi dan perdagangan antara Indonesia dan Nigeria, khususnya di sektor kelapa sawit," ujarnya dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu.
Gapki, lanjutnya, berkomitmen untuk mendukung pertumbuhan industri kelapa sawit di Nigeria dan menjalin kerjasama yang saling menguntungkan. Diharapkan MoU ini juga mendorong hubungan bilateral kedua negara ke depannya.
Festival Indonesia Expo merupakan acara yang diinisiasi oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Nigeria di Afficient Event Center, Kano State salah satu negara bagian di Nigeria.
Salah satu kegiatan dalam acara ekspo tersebut yakni studi banding ke pabrik pengisian dan pengemasan minyak goreng yang berada di Kano Free Trade Zone (KFTZ).
Direktur KFTZ Muazu Musa Sahabi menyambut baik MoU antara GAPKI dan NPPAN untuk mengembangkan industri sawit di Nigeria, selain itu pihaknya berkomitmen untuk memfasilitasi investasi yang masuk dengan menawarkan timbal balik yang dilengkapi berbagai macam kemudahan seperti pengurangan pajak, pembebasan PPN, bebas bea impor, serta jaminan keamanan tambahan.
Kepala Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Lagos Immanuel Lingga menyatakan keterlibatan Indonesia dalam industri kelapa sawit di Nigeria selain meningkatkan kesejahteraan petani lokal juga memperkuat citra positif kelapa sawit di pasar global, terutama dalam menghadapi tantangan dari kampanye negatif di pasar Eropa.
Saat ini, total ekspor produk sawit Indonesia ke Afrika mencapai 4,2 juta ton pada 2023, dengan 94 ribu ton di antaranya dikirim ke Nigeria.
"Angka ini menunjukkan potensi besar untuk peningkatan, terutama mengingat kebutuhan minyak sawit di Nigeria yang terus berkembang dan posisinya sebagai jalur perhubungan perdagangan utama di Afrika," katanya.
Baca juga: Gapki minta penataan pabrik kelapa sawit tanpa kebun
Baca juga: Gapki: Prospek komoditas sawit masih bagus di tengah Pilpres AS 2024
Baca juga: Gapki sebut 513 ribu hektare kebun sawit petani perlu peremajaan
Pewarta: Subagyo
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2024
Tags: