Bandarlampung (ANTARA News) - Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Lampung membuat Program Sekolah Lingkungan Hidup untuk pengenalan dasar-dasar lingkungan sehingga dapat berperan dalam pencegahan kerusakan alam yang semakin parah.

Direktur Eksekutif Walhi Lampung, Bejoe Dewangga di Bandarlampung, Minggu mengatakan kerusakan lingkungan dewasa ini semakin masif akibat salah kebijakan.

"Aturan dan izin yang diberikan oleh pemerintah tidak pro terhadap lingkungan sehingga membuka peluang adanya investasi yang rakus ruang dan saat ini merajalela dari hulu sampai hilir," ujar dia.

Akibatnya kerusakan lingkungan berupa degradasi lingkungan, pencemaran sungai dan laut, kehilangan bukit-bukit, kehilangan hutan yang menimbulkan bencana banjir, longsor dan kesulitan mendapatkan sumber mata air.

Namun, kata dia lagi, menghadapi tingkat kerusakan lingkungan yang makin parah tersebut ternyata masih sedikit pihak yang peduli akan lingkungan dan kesadaran masyarakat relatif masih rendah.

Kondisi tersebut, menurut dia, membuat semakin parah kerusakan lingkungan yang sudah terjadi.

Dia menegaskan bahwa kesadaran akan penyelamatan lingkungan saat ini sudah harus segera dikenalkan sedini mungkin kepada kalangan generasi muda, mulai dari taman kanak-kanak hingga para mahasiswa.

Konsep-konsep pemberian kedasaran dengan pengenalan dasar-dasar lingkungan, seperti analisis pencemaran, ciri-ciri kerusakan lingkungan, dan aturan perundangan tentang pengelolaan alam dan lingkungan hidup perlu diketahui generasi muda tersebut.

Program Sekolah Lingkungan Hidup yang dijalankan Walhi Lampung dengan melakukan roadshow ke sekolah-sekolah.

Bejoe menyatakan kegiatan pertama sekolah lingkungan hidup adalah melaksanakan pendidikan lingkungan di SMPN 1 Ketapang Kabupaten Lampung Selatan.

Ia menjelaskan saat ini kegiatan sekolah lingkungan hidup Walhi Lampung masih terfokus di Kabupaten Lampung Selatan sebagai kabupaten percontohan.

Dia berharap dari sekolah lingkungan hidup ini bisa menumbuhkembangkan kesadaran terhadap penyelamatan lingkungan di masa depan.

"Kami juga berharap sekolah-sekolah TK maupun SMA sederajat di Lampung dapat bekerja sama dalam sekolah lingkungan hidup ini," demikian Bejoe Dewangga.

(B014/A039)