Jakarta (ANTARA) - Panglima Komando Armada (Pangkoarmada) II Laksamana Muda TNI Ariantyo Condrowibowo meninjau prajurit TNI AL yang mengikuti Latihan Bersama Rim of Pacific (Latma Rimpac) 2024 di Pangkalan Marinir AS Hawaii (MCBH), Amerika Serikat pada 27 Juni-2 Agustus.

Dalam peninjauan latihan prajurit Korps Marinir TNI AL dan Komando Pasukan Katak TNI AL itu, dia menyaksikan sesi latihan menembak kombinasi (live fires combination) yang diikuti pasukan Marinir dari AS sebagai tuan rumah, kemudian pasukan Marinir TNI AL, pasukan Marinir Malaysia, dan pasukan Marinir Chile.


Selepas latihan, Ariantyo juga bertemu langsung dengan 43 prajurit terpilih dari Korps Marinir TNI AL dan tujuh prajurit Komando Pasukan Katak (Kopaska) TNI AL yang pada tahun ini mengikuti Latma Rimpac 2024 di Hawaii.

Dalam sela-sela latihan menembak, Pangkoarmada II juga menyaksikan kecanggihan pesawat nirawak milik Korps Marinir AS Skyraider. Drone itu, sebagaimana dikutip dari siaran resmi TNI AL yang dikonfirmasi di Jakarta, Selasa, mampu meluncurkan lima granat sekaligus.


Di lapangan tempat latihan menembak, Pangkoarmada II didampingi oleh Komandan Pasukan Marinir II TNI AL Brigjen TNI Marinir Muhammad Nadir, Asisten Operasi Pangkoarmada II Kolonel Laut (P) Nurul Muchlis, Atase Laut Republik Indonesia untuk Amerika Serikat Kolonel Laut (P) Yano Fernando Tuwaidan Wenas, Komandan Satuan Tugas (Dansatgas) Latma Rimpac 2024 Kolonel Laut (P) Adam Tjahja Saputra, dan Komandan Unsur Tugas Marinir Latma Rimpac 2024 Mayor Marinir Lukman Susanto.


Di lokasi yang sama, Danpasmar II juga memberi semangat kepada pasukan Marinir TNI AL yang mengikuti latihan. “Tunjukkan semangat yang tinggi! Laksanakan latihan dengan sebaik-baiknya. Jaga kesehatan, karena kalian membawa nama baik bangsa Indonesia,” kata Danpasmar II.

Pangkoarmada II beserta rombongan tiba di Pearl Harbour Hawaii, sejak Minggu (7/7) dan langsung menyambangi KRI Raden Eddy Martadinata (REM)-331 yang sandar sebelum memasuki latihan tahap laut (sea phase) selama kurang lebih 3 minggu.

Di geladak KRI REM-331, Ariantyo mendengarkan laporan kesiapan dari Dansatgas Latma Rimpac sekaligus Komandan KRI REM-331 Kolonel Laut (P) Adan Tjahja Saputra. KRI REM-331 bersama kapal-kapal perang dari sejumlah negara peserta dijadwalkan memulai latihan tahap laut di Samudera Pasifik pada 10 Juli.

Pangkoarmada II dalam siaran resmi Dinas Penerangan Koarmada II menjelaskan Latma Rimpac 2024 merupakan kesempatan bagi TNI AL untuk menguji doktrin, taktik, dan prosedur peperangan laut terbaru, khususnya dalam operasi laut gabungan. Latihan itu juga menguji ketahanan operasional KRI REM-331 mengingat saat tahap laut nanti kapal-kapal peserta latihan bakal berlayar selama 3 minggu nonstop tanpa ada waktu bersandar ke pangkalan.

Latma Rimpac merupakan latihan yang rutin digelar tiap dua tahun sekali oleh Komando Indo-Pasifik Angkatan Laut AS. Latihan itu sejauh ini masih menjadi latihan militer terbesar di dunia yang digelar oleh Angkatan Bersenjata AS.

Untuk Latma Rimpac 2024, TNI AL tidak hanya mengirim pasukan Marinir dan Kopaska, tetapi juga kapal perang KRI Raden Eddy Martadinata-331 yang mengangkut 128 pengawak/kru kapal dan lima personel staf latihan.


KRI R. E. Martadinata-331, yang merupakan kapal perang dari Komando Armada II TNI Angkatan Laut, berlayar meninggalkan markasnya di Surabaya menuju Hawaii sejak 31 Mei 2024 dengan rute Surabaya-Bitung-Guam-Hawaii. Sementara itu, untuk pasukan Marinir berangkat ke Hawaii, AS menggunakan pesawat dari Jakarta pada Selasa (25/6).


Latma Rimpac 2024 diikuti total 29 negara, yaitu AS sebagai tuan rumah, Indonesia, Australia, Belgia, Brazil, Brunei Darussalam, Kanada, Chile, Kolombia, Denmark, Ekuador, dan Prancis.

Kemudian, ada juga Jerman, India, Italia, Jepang, Malaysia, Meksiko, Belanda, Selandia Baru, Peru, Korea Selatan, Filipina, Singapura, Sri Langka, Thailand, Tonga, Inggris, dan Israel.

Latihan itu melibatkan 40 kapal perang permukaan, tiga kapal selam, pasukan Marinir dari 14 negara, 150 pesawat, dan total 25.000 lebih prajurit dari angkatan laut berbagai negara.

Selandia Baru, Peru, Korea Selatan, Filipina,